Marak Kasus DBD pada Anak, Yuk Simak Penjelasan dr. Dian Tambunan

WARTANESIA – Kasus demam berdarah dengue (DBD) menyasar semua kalangan tak terkecuali anak-anak. Di Pohuwato sendiri, kasus DBD pada anak mulai meningkat.

Bahkan, per 22 Januari 2024 ini sedikitnya ada 12 kasus anak-anak dinyatakan positif terserang penyakit demam berdarah dengue.

Dokter Spesialis Anak RSUD Bumi Panua, dr. Dian Tambunan mengatakan, faktor utama penyebab kasus DBD tersebut adalah kurangnya kewaspadaan orang tua terhadap kondisi anak.

“Belum genap 1 bulan sudah ada 12 kasus anak-anak terserang DBD, bahkan ada yang sampai lemas dan syok”, terang Dian Tambunan, dikutip Selasa (23/01/2024).

Dian menjelaskan, trend penyakit DBD ini juga disebabkan kondisi lingkungan yang kurang sehat, seperti banyaknya kubangan-kubangan air bekas galian pertambangan. Selain itu, resiko penyakit ini disebabkan kelainan orang tua khususnya mereka yang berprofesi sebagai penambang.

Dimana nyamuk menjadi terinfeksi ketika mereka menggigit orang yang terinfeksi virus DBD. Nyamuk yang terinfeksi tersebut dapat menyebarkan virus ke orang lain melalui gigitan.

Untuk itu, Dian Tambunan menghimbau kepada orang tua agar lebih aktif dan peka memperhatikan kesehatan anak. Misalnya rutin melakukan kontrol pengecekan kesehatan anak di Rumah Sakit.

“Ibu-ibu harus segera mengunjungi dokter jangan mendiagnosa penyakit sendiri. DBD ini tidak boleh dianggap sepele karena berbahaya”, pungkasnya.

Diketahui tidak hanya demam berdarah dengue (DBD), kasus penyakit malaria di Kabupaten Pohuwato terus mengalami peningkatan. Bahkan belum genap 1 bulan, tertanggal 22 Januari 2024 telah terjadi 108 kasus Malaria. (rik)