FPTI Resmi Dilantik, Harapan Baru Atlet Panjat Tebing di Pohuwato

WARTANESIA – Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Pohuwato Periode 2023 – 2027 resmi dilantik pada Sabtu, 25 November 2023.

Pelantikan yang dilaksanakan di Kecamatan Marisa itu dihadiri Ketua KONI Kabupaten Pohuwato, Beni Nento, Kepala Bidang Pemuda Disparpora, Hasan Poiyo dan Pengurus FPTI Provinsi Gorontalo yang diwakili Bendahara, Lis Purnomo.

Olahraga panjat tebing merupakan Cabor baru di Pohuwato. Namun olahraga ini telah mampu menunjukkan eksistensi dengan mengirimkan atletnya pada pagelaran Pra-PON belum lama ini, yang digelar di Semarang.

Dalam pelantikan itu, Ketua KONI Beni Nento berpesan kepada pengurus FPTI Pohuwato yang baru agar terus aktif melakukan pembinaan atlet, sehingga ke depan FPTI akan terus melahirkan atlet yang dapat dibanggakan di daerah dan di tingkat nasional.

“Pesan saya kepada pengurus FPTI agar terus melahirkan atlet yang berkualitas, yang nantinya mampu bersaing dengan daerah lain,” pesan Beni Nento

Beni yang juga Ketua Komisi III DPRD Pohuwato itu menyadari, bahwa salah satu kendala yang dihadapi cabang olahraga dalam mengembangkan kemampuan atletnya adalah keterbatasan fasilitas olahraga itu sendiri.

Keterbatasan anggaran diakuinya menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan potensi atlet di Pohuwato. Apalagi kata Beni, anggaran yang terbatas itu harus dibagi kepada cabor aktif di bawah naungan KONI.

“Ada sekitar 18 cabang olahraga di bawah naungan KONI. Anggaran yang ada di kita itu, kita bagi ke cabor yang aktif. Sehingga anggaran yang ada di bagi berdasarkan porsi kebutuhan cabang olahraga itu sendiri,” terang Beni Nento

Seiring dengan hal itu, dirinya juga berpesan kepada seluruh Cabor di bawah naungan KONI agar juga memperhatikan laporan pertanggungjawaban anggaran.

Terkadang kata Beni, Cabor yang mendapatkan dukungan anggaran dari KONI tidak melaporkan penggunaan anggarannya kepada KONI.

“Kita juga diperiksa oleh tim Pemeriksa keuangan. Sehingga ada catatan yang diberikan kepada kami agar anggaran yang ada hanya dibagikan kepada Cabor yang aktif dan mampu mempertanggungjawabkan penggunaan anggarannya,” jelas Beni.

Di tempat sama Kepala Bidang Pemuda Hasan Poiyo mengakui bahwa fasilitas pengembangan olahraga, khususnya untuk atlet panjat tebing di Pohuwato masih sangat minim.

Senada dengan ketua KONI, dirinya juga mengingatkan ihwal anggaran olahraga yang diprioritaskan untuk cabor aktif melakukan pembinaan terhadap atlet.

“Ada 23 Cabor di Pohuwato. Tapi hanya ada 28 Cabor yang memiliki SK dan tercatat di KONI. Pada platform anggaran pembinaan tahun depan disesuaikan dengan kebutuhan cabor, anggaran dibagi proporsional masing- masing kebutuhan cabor,”ujar Hasan Poiyo

Tahun ini konsentrasi pertanggungjawaban anggaran Cabor kata Hasan menjadi target pemeriksaan oleh tim Pemeriksa keuangan.

Bahwa dengan masukan dari tim pemeriksa keuangan, maka orientasi penganggaran ke depan hanya untuk Cabor yang aktif melakukan pembinaan atlet.

“Hasil dari evaluasi kami selama satu tahun ini, ada beberapa cabang olahraga yang harus mendapatkan prioritas dalam penganggaran,” terangnya. (rik)