DPRD Pohuwato Seriusi Kasus Kematian Bayi Zahirah, Nasir : Harus ada Punishment!

WARTANESIA Kematian bayi berusia 1,6 bulan asal Kecamatan Popayato baru-baru ini, membuat Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi angkat bicara. Selain prihatin, Nasir menyayangkan adanya dugaan ketidakprofesionalan tenaga kesehatan di Puskesmas Popayato hingga berujung meninggalnya bayi Bernama Zahirah Salsabila Amalia Usman.

“Sangat disayangkan jika hari ini, di daerah kita, masih ada petugas tenaga kesehatan yang digaji oleh daerah tapi tidak menjalankan tugasnya dengan baik,” ungkap Nasir Giasi, Kamis (9/5/2024).

Ia mengatakan, DPRD Pohuwato bakal menseriusi masalah tersebut dan akan mengundang Dinas Kesehatan Pohuwato dan Puskesmas Popayato, untuk diminta penjelasan pada Senin (13/5/2024) awal pekan depan.

“Kita akan seriusi karena ini menyangkut nyawa manusia. Kita belum bisa menjustifikasi, kita akan dalami di RDP nanti. Kita akan undang semua pihak, Dikes, Puskesmas, termasuk dokter yang menangani, serta orang tua dan keluarga yang merasa jadi korban,” jelasnya.

Nasir menegaskan, kasus bayi Zahirah bertolak belakang dengan program pemerintahan saat ini, di mana Sehat Maju Sejahtera merupakan program andalan pemerintah.

“Mengapa ini kita seriusi, karena program sehat ini program andalan Pak Bupati Saipul dan Ibu Wahup Suharsi. Kami (DPRD) baru saja menilai LKPJ kemarin, dan indikator kita cukup bagus. Akan tetapi, dinodai oleh penanganan dokter yang kurang baik, dan ini akan kita dalami,” ujarnya.

“Jika dalam pendalaman nanti terbukti dan ditemukan ada kelalaian dari tenaga medis itu sendiri, maka kami akan meminta pemerintah untuk mengambil langkah tegas, harus ada punishment,” tegas Nasir Giasi. (Lan)