Polri dan KPH Mandul, PETI di Taluditi Makin Subur, Warga: Mustahil Polsek Tidak Tahu!

WARTANESIA – Aktivitas Pertambangan Ilegal tanpa Izin atau PETI di wilayah Kecamatan Taluditi kian tumbuh subur seakan tak tersentuh hukum. Kepolisian Sektor Taluditi dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pohuwato yang diharapkan menjadi garda terdepan penegakkan hukum malah dianggap tak bisa berbuat apa-apa.

Buktinya, hingga saat ini, kegiatan PETI di sana masih terus berjalan dan aman-aman saja. “Kami mohon pak supaya sebelum bendungan ini di selesaikan agar pelaku PETI yang berada di atas supaya segera di tuntaskan karna dampaknya besar sekali,” ungkap salah satu warga di Kecamatan Taluditi, Hartono, kepada Aleg DPRD Pohuwato saat resses belum lama ini.

Hartono menjelaskan dampak dari pada aktivitas PETI Taluditi sangat di rasakan masyarakat Desa Kalimas, terlebih hartono saat musim penghujan.

“Saya berulang-ulang menyampaikan ke kehutanan, dan ke kepolisan cuman turun kamari dan singgah ke rumah, setelah itu pulang, mongola lagi (terus ngapain lagi). Ini permainan apa ini sebenarnya, dan semua data kami tau kemungkinan besar ada di Polsek, mustahil Polsek tidak mengetahui alat yang masuk di atas kerja apa,” ungkap Hartono dengan nada geram.

Tidak berhenti sampai di situ, Hartono juga menantang para kepala desa hingga Kepolisian untuk menangkap para perusak hutan di Taluditi.

“Ini permainan apa sebenarnya, kami mau lihat di sini mulai dari kepala desa, sampai kepolisan apa tidak mampu menyelesaikan masalah ini, sebaiknya bapak berehenti dulu,” tegasnya.

“Tapi fakta dengan kenyataan yang saya bicarakan, saya tidak mau membohong-bohongi, tinjau langsung jangan hanya di catat, setelah ditinjau harus di tindaklanjuti jangan hanya tidur di rumah,” tutupnya. (Lan)