Dugaan Perampokan 15 Gram Emas di Jalan Lurus Terus Didalami Polisi

WARTANESIA – Kepolisian Polres Pohuwato terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan perampokan 15 gram emas milik Yusni Lanio, seorang ibu asal Kecamatan Randangan, yang terjadi pada Jumat (8/3/2024) lalu.

Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno, S.H.,S.I.K., melalui Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Iptu Faisal Ariyoga Anastasius Harianja mengatakan bahwa, pihaknya sejauh ini telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelapor (korban).

“Kita sudah periksa, sudah minta keterangan kepada korban,” kata Faisal kepada wartanesia.id, Kamis (21/3/2024).

Diakuinya, sejauh ini, pihaknya mengalami kesulitan dalam penyelidikan kasus tersebut. Adapun kendala yang didahapi kepolisian yakni, tidak adanya saksi serta lokasi kejadian yang berada di wilayah hutan lindung Kecamatan Marisa.

“Kendalanya ya itu, tidak ada yang melihat kejadian itu selain korban, di tambah lagi korban tidak begitu mengingat secara baik ciri-ciri pelaku,” terangnya.

“Kita sudah periksa kamera pengawas yang berada di jembatan timbang Marisa, di hari hari kejadian, untuk melihat ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang digunakan apakah melewati jalan itu, juga belum membuahkan hasil,” ujarnya.

Sebelumnya, Seorang Ibu asal Desa Ayula, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, bernama Yusni Lanio, hanya bisa menangis dan pasrah usai emas seberat 15 gram miliknya konon dirampok 2 orang pria pada Jumat (8/3/2024).

Menurut Yusni, kronologi bermula saat dirinya hendak menggadaikan barang emas miliknya di Pegadaian yang berada di Kecamatan Marisa. Namun, karena sudah jam istirahat kantor, ia pun berniat membawa emas itu ke Pegadaian yang berada di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo.

Saat perjalanan dari Kecamatan Marisa menuju Mananggu inilah kata Yusni dirinya dirampok. Lebih tepatnya di jalan lurus hutan lindung, (Jl. Trans Sulawesi) Desa Palopo, Kecamatan Marisa,

“Saya dari Radangan mau ke Pegadaian sini (Marisa). Karena saya ingat jam sudah jam istirahat, saya terus ke Tabulo (Kecamatan Mananggu) karena saya ingat ada  Pegadaian juga di Tabulo,” terang Yusni saat berada di Mapolres Pohuwato.

“Setelah saya berada di jalan lurus Kawasan hutan lindung itu, saya kan pakai helem yang sering lepas kacanya, nah saya behenti, berteduh, memperbaiki kaca helem. Sekitar 5 menit ada 2 orang lewat, keduanya laki-laki, yang satu besar tinggi, mereka pakai helem naik motor kongkor,” beber Yusni.

Kedua pria tersebut lantas menghampirinya dan langsung merampas emas yang terisi di dalam sling bag (tas selempang). Meski berupaya mempertahankan barang miliknya namun gagal. Emas 15 gram pun dibawa kabur oleh kedua pria yang tak dikenalinya itu.

“Mereka bawa parang di belakang. Awalnya saya pikir mereka hanya mau menanyakan sesuatu jadi saya cuek. Pas saya mau pergi, salah satu di antara mereka menarik tas saya. Saya teriak minta tolong, saat itu jalanan sepi. Saya sangat takut karena lihat barang tajam itu,” ungkap Yusni.

Atas kejadian yang menimpanya, Yusni kemudian melaporkan perampokan itu ke Polres Pohuwato. (Lan)