Miris! Tak Diperhatikan di Daerahnya, 10 Atlit Gorontalo Justru Sumbang Medali untuk Daerah Lain

WARTANESIA – Miris, adalah kata yang pantas menggambarkan nasib atlit takraw asal Provinsi Gorontalo, yang sukses meraih medali emas bukan membela daerahnya, namun membela daerah lain.

Ini semua bermula karena daerah sendiri (Provinsi Gorontalo), tidak memperhatikan mereka. Padahal, para atlit muda berbakat ini pernah mengharumkan nama Gorontalo di ajang PON tahun 2016 silam. Sayang, mereka lebih diperhatikan daerah lain.

Demikian pengakuan 1 dari 10 atlit asal Provinsi Gorontalo, usai berhasil meraih medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) Jawa Barat tahun 2022.

“Yang pindah ke Kota Depok itu kita ada 3 orang termasuk saya, yang sudah mengurus surat mutasi Provinsi ke Jawa Barat. Di Kabupaten Indramayu 3 orang dari Gorontalo juga, terus yang 4 orang juga sudah pindah ke Garut. Jadi sudah berstatus Atlet di sana sudah bukan lagi Gorontalo,” ungkapsalah satu atlit takraw yang berhasil meraih medali Perunggu, Ikram, Sabtu (12/11/2022).

“Kami di Gorontalo (Provinsi) sejak PON 2016 kemarin tidak ada lagi pembinaan bakat serta peningkatan kapasitas atlit. Di Jawa Barat, kami lebih diperhatikan dari segala aspek. Kami digaji setiap bulan, pokoknya di sini terjamin,” timpalnya.

Bahkan dirinya mengakui, di ajang PON 2016, ia menyumbangkan medali emas. “Padahal kami di PON 2016 sumbang emas. Tapi setelah itu, kami tidak lagi diperhatikan. Itu alasan kenapa kami memilih bela daerah lain karena kami juga ingin berkembang,” tukasnya.

Berikut 10 atlit asal Provinsi Gorontalo, yang sukses meraih medali di ajang Poprov Jawa Barat.

1. Nomor inter regu Kabupaten Indramayu (Medali Emas)
1. herson Mohamad.
2. Riski Iyonu.
3. Qadri Alamri.

2. Nomor double event, Kota Depok (Medali Perunggu)
1. Ikram Tine.
2. Ahmad Aguweli.
3. Ardiyanto Husain.

3. Nomor Tim Regu, Kabupaten Garut (Medali Perak)
1. Riski Pago.
2. Bahtiar Yusuf.
3. Rezki Djaina.
4. Rijal Yusuf.

(Lan)