Bandara Panua Bantah Pernyataan Pemda Pohuwato Terkait Penutupan Bandara

WARTANESIA – Pihak Bandar Udara (Bandara) Panua, Kabupaten Pohuwato, membantah informasi yang sebelumnya disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Perhubungan, terkait status bandara yang disebut telah ditutup dan baru akan kembali beroperasi pada tahun 2026.

Bantahan resmi tersebut disampaikan oleh manajemen Bandara Panua dalam siaran pers yang diterima redaksi Wartanesia.id pada Selasa (23/9/2025).

banner 468x60

Dalam pernyataan resminya, pihak Bandara Panua menegaskan bahwa bandara tidak mengalami penutupan, dan hingga kini masih tetap melayani operasional penerbangan sesuai jam kerja yang berlaku.

“Bandara Panua Pohuwato tidak ditutup dan tetap melayani pelayanan penerbangan sebagaimana mestinya,” tulis pihak bandara dalam siaran pers tersebut.

Dijelaskan pula bahwa Bandara Panua tetap beroperasi setiap hari pada pukul 06.30 hingga 17.00 WITA. Seluruh layanan kebandarudaraan juga disebut berjalan normal dan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Adapun penerbangan terakhir yang berlangsung pada 11 Agustus 2025 merupakan penerbangan program perintis di bawah koordinasi Korwil Gorontalo. Pihak bandara menegaskan bahwa perubahan rute tersebut bukan berarti penutupan bandara.

Selain itu, Bandara Panua juga menyatakan kesiapannya untuk melayani berbagai jenis penerbangan, baik yang terjadwal (scheduled flight) maupun tidak terjadwal (unscheduled/charter flight), tergantung pada permintaan maskapai dan kebijakan rute yang berlaku di wilayah koordinasi.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak salah persepsi, karena operasional Bandara Panua Pohuwato tetap berjalan seperti biasa. Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa adalah prioritas utama kami,” tutup pernyataan tersebut.

Dengan demikian, informasi terkait penutupan total Bandara Panua dan rencana pengoperasian kembali di tahun 2026 dinyatakan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Diberitakan sebelumnya, Bandara Panua yang terletak di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, resmi menghentikan operasionalnya sejak 11 Agustus 2025.

Penutupan ini bukan semata karena sepinya penumpang, melainkan dipicu oleh trauma mendalam masyarakat pasca tragedi jatuhnya pesawat ATR SAM Air tipe PK-SMH pada Oktober 2024 lalu.

Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan Dinas Perhubungan Pohuwato, Noning Ahmad, mengungkapkan bahwa faktor psikologis masyarakat menjadi alasan utama ditutupnya bandara tersebut.

“Sejak peristiwa itu, masyarakat enggan menggunakan pesawat kecil. Minat penumpang tidak ada, sehingga bandara praktis tidak berfungsi maksimal,” jelas Noning saat diwawancarai pada Selasa (23/9/2025).

Meski demikian, Pemerintah Daerah Pohuwato tidak tinggal diam. Target telah ditetapkan: layanan penerbangan rute Pohuwato–Gorontalo dan Pohuwato–Palu akan kembali dibuka pada tahun 2026.

“Insyaallah, kita hidupkan kembali. Pemerintah akan mengembalikan kepercayaan masyarakat,” tambah Noning optimistis.

Sejumlah langkah strategis pun mulai disiapkan. Salah satunya adalah rencana perpanjangan landasan pacu (runway) yang akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal ini bertujuan agar Bandara Panua dapat melayani armada berbadan besar seperti Boeing, menggantikan pesawat kecil yang selama ini digunakan.

Tak hanya itu, Pemda Pohuwato juga tengah mendorong lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan seluruh perjalanan dinas menuju Palu agar dilakukan melalui Bandara Panua.

Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah penumpang sekaligus menghidupkan kembali fungsi bandara yang sempat mati suri.