13 Depot Air Isi Ulang di Pohuwato Belum Terverifikasi, Dikes Warning Bahaya Bakteri

WARTANESIA – Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, melalui Staff Kesehatan Lingkungan, Sinta Mamonto, membeberkan kualitas air minum yang di produksi depot isi ulang di Kabupaten Pohuwato.

Hal itu diungkapkan Sinta usai menjadi narasumber dalam penyuluhan tentang air minum depot isi ulang, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang (Damiu), Rabu (26/10/2022).

“Saat ini ada sekitar 13 depot air minum isi ulang yang belum di verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato. Jadi mereka pengusaha harus lengkapi administrasi, lalu dimasukan ke Dinas Kesehatan, setelah itu akan dapat disposisi dari Kepala Dinas, baru kita turun pemeriksaan,” paparnya.

Sinta menilai, jika tidak dilakukannya pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan, maka kualitas air tidak dapat dipastikan kelayakan untuk dikonsumsi. Hal itu dikarenakan bakteri yang sewaktu-waktu dapat merusak kualitas air.

“Bakteri itu tidak dapat kita lihat dengan kasat mata, jadi harus diperiksa. Dampaknya apabila mengonsumsi air yang ada bakterinya, maka bisa jadi konsumen akan mengalami gatal-gatal, hepatitis, ataupun kolera,” lanjut Sinta.

Secara gamblang, Sinta juga menjelaskan bahwa keberadaan jasa titip air minum isi ulang di warung dapat menjadi salah satu penyebab penyebaran bakteri. Hal itu dikarenakan waktu penitipan yang cenderung lama.

“Hanya 2 hari batasnya. Kalau lebih dari itu maka ditakutkan akan terkontaminasi dengan bakteri. Atau paling lama 3 hari, tergantung kualitas botolnya apakah masih bersih atau tidak,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pembentuka Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang adalah untuk menyamaratakan harga dan kualitas air secara menyeluruh di Kabupaten Pohuwato. (rik)