Ironi, Pendapatan Warga di Pantai Pohon Cinta Anjlok Gegara Portal Pemda

WARTANESIA – Keberadaan portal pada 3 (tiga) ruas jalan menuju Pantai Pohon Cinta rupanya malah mempengaruhi pendapatan pengusaha di Pantai Pohon Cinta itu sendiri.

Hal itu terungkap saat rapat pembentukan Forum Komunikasi Pengusaha Pohon Cinta (FKP2C), yang berlangsung di Rumah Makan Dudun’s, Rabu (27/07/2022) malam tadi.

Bahkan, Ketua FKP2C terpilih, Mohamad Taufik Rahman menilai, anjloknya pendapatan pengusaha yang diakibatkan portal malah lebih parah dari situasi saat gencar-gencarnya kasus Covid-19.

“Memang benar keberadaan portal ini dapat mendatangkan PAD, akan tetapi hasilnya untuk kami pengusaha juga harus diperhatikan. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, pendapatan kami justru lebih anjlok daripada saat Covid-19 kemarin,” jelas Taufik pada Wartanesia.id.

Taufik juga mengungkapkan bahwa semenjak adanya portal, sekitar lima (5) rumah makan yang berada di sekitar Pantai Pohon Cinta tutup. Hal itu dikarenakan pendapatan yang kurang jika dibandingkan dengan pengeluaran yang harus dibayarkan.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris FKP2C, Fenli Mantulangi mengatakan bahwa keberadaan portal banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin berkunjung ke Pantai Pohon Cinta, mengingat mahalnya tarif yang harus dibayarkan apabila masuk kawasan Pohon Cinta dalam waktu yang lama.

“Sejak diberlakukan portal, pengunjung di Pohon Cinta juga cenderung menurun. Masyarakat banyak mengeluh persoalan biaya karcis masuk, dan lebih memilih untuk mengunjungi tempat-tempat wisata lain. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pendapatan kami sebagai pengusaha disini,” paparnya.

https://wartanesia.id/2022/07/29/soal-portal-pantai-pohon-cinta-warga-kalau-jadi-beban-nonaktifkan-saja/

Tak hanya portal, rapat FKP2C kali ini juga membaha tentang lokasi parkiran yang tidak teratur dan terkesan amburadul. Menurut Fenli, pemerintah seharusnya melihat hal ini sebagai satu masalah, agar ada langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Masalah parkiran juga harus diperhatikan. Sejatinya yang dipertontonkan di Pantai Pohon Cinta harusnya adalah keindahan pantainya. Nah apabila lahan parkirnya tidak teratur, apakah hal ini tidak merusak citra dan estetika pantai. Maka harus ada solusi dari Pemda untuk masalah ini,” lanjut Fenli.

Terakhir, Fenli mengatakan bahwa harus ada event-event yang digelar di Pohon Cinta, hal ini untuk menarik kembali minat pengunjung. Sebab, kata Fenli, jika hanya mengandalkan tulisan dan telur saja, maka Pantai Pohon Cinta tidak akan berkembang sebagaimana yang diharapkan.

“Seharusnya ada kegiatan-kegiatan atau semacam wahana disini, biar masyarakat juga tertarik untuk datang. Kalau hanya mengandalkan tempat bersantai dengan biaya karcis yang mahal, tentunya wisatawan akan memilih tempat lain yang lebih terjangkau,” pungkasnya. (rik)