PBNU : Tak Ada Nama Capres dan Cawapres Atas Nama NU di Pemilu 2024

WARTANESIA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tidak ada capres-cawapres di Pemilu 2024 atas nama NU.

Penegasan ini disampaikan usai Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin telah resmi berduet dengan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

banner 468x60

Dalam pidatonya saat deklarasi, Cak Imin mengatakan PKB mewarisi ajaran Nahdlatul Ulama (NU). Cak Imin menuturkan pilihan untuk masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies sudah sesuai ajaran NU.

Ketua Umum PKB itu juga membawa partainya masuk ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pendukung Anies Baswedan.

“Ketika Bang Surya (Ketum NasDem Surya Paloh) mengajak salaman, dengan bismillah saya mau. Saya mengatakan siap bergabung dengan Koalisi Perubahan. Itu juga sesuai ajaran NU Koalisi Perubahan itu,” kata Cak Imin, Sabtu (2/9/2023).

Sementara itu, Ketua PBNU, Gus Yahya menegaskan tidak ada calon presiden maupun calon wakil presiden Pilpres 2024 atas nama NU. Dia mengatakan apabila ada capres-cawapres yang membawa-bawa NU, hal itu merupakan atas nama pribadi.

“Saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU. Masih perlu diulangi lagi ndak?” kata Gus Yahya.

“Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri, dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU, ” sambungnya.

Gus Yahya juga mengatakan selama ini tidak ada pembicaraan di PBNU terkait capres-cawapres. Sebab, kata dia, hal itu di luar domain PBNU sebagai organisasi keagamaan.

“Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali. Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Ya itu domain parpol, silakan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, berdasarkan keputusan Muktamar, PBNU bukanlah kompetitor dalam kontestasi Pilpres 2024. Gus Yahya pun menekankan lagi tak ada calon atas nama NU.

“PBNU, karena ini keputusan Muktamar, tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitor di dalam kompetisi politik seperti ini,” ujarnya. (rik)

banner 468x60