Masyarakat Kesulitan Menjual Emas, Camat Buntulia Angkat Bicara

WARTANESIA – Saat ini di Kabupaten Pohuwato terjadi fenomena yang sebelumnya tak pernah terjadi. Dimana masyarakat kesulitan dalam memperjualbelikan emas miliknya.

Hal ini membuat banyak masyarakat yang menyuarakan fenomena ini melalui unggahan-unggahan di sosial media. Tak hanya penjual emas, fenomena ini menimbulkan multiplayer effect bagi masyarakat lain.

Seperti halnya yang diunggah oleh akun Facebook @Mila_Nabila_Saleh. Dirinya menuliskan jika kondisi Pasar Marisa yang biasanya ramai di hari Minggu, kali ini tampak sunyi.

“Pasar minggu sunyi skali atii seperti bukan pasar minggu. Apalagi penambang mas ati yg skrng susah mb jual drang pe mas. Pdhl bnyak penambang mas yg blanja” bhan makanan setiap pasar minggu,” tulisnya.

Camat Buntulia, Syaiful Bahri Hunta menanggapi persoalan penambang lokal yang dilanda kesulitan saat memperjualbelikan hasil tambang tersebut.

Dirinya menerima informasi bahwa telah banyak warganya yang mengatakan toko emas di Kabupaten Pohuwato tiba-tiba tutup dan menolak untuk membeli emas.

“Iya kemarin saya banyak menerima aduan mereka. Katanya Tidak ada yang mau membeli emas mereka,” ungkapnya

Syaiful mengaku kaget, sebab fenomena ini sebelumnya belum pernah terjaddi di Kabupaten Pohuwato khususnya di Kecamatan Buntulia.

“Nah pertanyaannya sekarang ini aturan dari mana. Perasaan kemarin-kemarin mereka (toko emas) menerima,” lanjutnya.

Tak tinggal diam, Syaiful lantas berjanji akan mencarikan solusi terkait persoalan ini. Ia juga mengatakan jika sudah berkomunikasi dengan Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga.

“Cuman sekarang saya sementara mencari solusi dan kejelasan masalah ini, dan Alhamdulillah saya sudah hubungi Bupati,” tandasnya. (rik)