Takjub dengan Pariwisata Pohuwato, Noval Dorong Dirikan Fakultas Industri Kreatif Pertama di Indonesia Timur

WARTANESIA – Di sela-sela kegiatannya mendampingi mahasiswa melaksanakan PKL di Kabupaten Pohuwato, pakar komunikasi visual Indonesia Dr. Noval Sufriyanto Talani, M.Ds., M.Si. merasa takjub dengan perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Pohuwato. Menurutnya, untuk lebih mengembangkannya, perlu didukung oleh industri kreatif yang mumpuni.

Industri kreatif yang menggerakkan ekonomi kreatif, paralel dengan pariwisata. Jangan heran jika saat ini ada kementerian khusus yang menanganinya, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Saya takjub dengan perkembangan pariwisata di Pohuwato. Kita bisa bandingkan pariwisata Pohuwato di awal terbentuknya menjadi daerah otonom dengan kondisi saat ini sangat jauh berbeda. Ini harus didukung oleh industri kreatif yang mumpuni karena keduanya bersifat paralel dalam menggerakkan ekonomi kreatif. Makanya sekarang kan ada kementerian khusus yang menanganinya”, ungkap Noval, Kamis (28/1/2021).

Pakar komunikasi visual Indonesia, Dr. Noval Sufriyanto Talani, M.Ds., M.Si. (istimewa)

Lebih lanjut ia menguraikan, peruruan tinggi paling bertanggung jawab menyediakan tenaga-tenaga handal di bidang industri kreatif. Berdasarkan pengamatannya, industri kretatif di Gorontalo sebenarnya berkembang sangat pesat. Sayangnya tidak dibarengi oleh respons perguruan tinggi yang secara serius melahirkan tenaga-tenaga handal di bidang industri kreatif. Menyikapi hal ini, Noval mendorong didirikannya Fakultas Industri Kreatif yang menyediakan program studi yang mendukung 16 subsektor ekonomi kreatif.

“Saat ini kita memiliki banyak perguruan tinggi, mereka bertanggung jawab akan hal itu. Dari pengamatan saya sejak 2013, industri kreatif di Gorontalo berkembang pesat. Sayangnya perguruan tinggi di Gorontalo tidak meresponsnya. Padahal, ini kesempatan emas untuk mendirikan Fakultas Industri Kreatif di Gorontalo”, lanjut Noval.

Didirikannya Fakultas Industri Kreatif di Gorontalo akan menjadi yang pertama di Indonesia Timur atau menjadi yang kelima di Indonesia. Program studi pendukungnya sudah ada di Universitas Negari Gorontalo (UNG) dan Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo. Di UNG ada jurusan Seni Rupa dan Desain dan Jurusan Sendratasik, sedangkan di Unisan ada jurusan Desain Komunikasi Visual. Tinggal siapa di antara mereka yang mau mendirikan Fakultas Industri Kreatif.

Ringkasan potret pariwisata Pohuwato. (berbagai sumber).

“Ini (Fakultas Industri Kreatif) bisa jadi yang pertama di Indonesia Timur dan kelima di Indonesia. Saya melihat di UNG ada program studi pendukungnya, yaitu Jurusan Seni Rupa dan Desain dan Jurusan Sendratasik, sedangkan di Unisan ada Jurusan Desain Komunikasi Visual. Tergantung siapa di atara mereka atau perguruan tinggi mana di Gorontalo yang mau mendirikan Fakultas Industri Kreatif”, pungkas Noval.

Dihubungi terpisah, salah satu pelaku industri kreatif di Gorontalo, Ronald S. Bidjuni, S.Sn. merasa gembira. Ia mengungkapkan, meskipun agak terlambat, tetapi saat ini memang merupakan momentum yang tepat. Sebab kebanyakan para pelaku industri kreatif di Gorontalo itu otodidak.

“Senang sekali kalau memang universitas di Gorontalo akan mendirikan Fakultas Industri Kreatif. Gorontalo sangat membutuhkannya. Sebenarnya memang agak terlambat, tetapi tidak apa-apa karena para pelakunya banyak yang otodidak. Kita butuh wadah akademis agar industri ini akan semakin maju,” kata Ronald.

Saat ini bisa menjadi momen yang tepat bagi perguruan tinggi di Gorontalo mendirikan Fakultas Industri Kreatif. Sebab salah satu putra terbaiknya, Dr. Sandiaga Salahudin Uno menggawangi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diharapkan bisa membantu mengembangkan fakultas baru ini nanti. (Adv)