WARTANESIA – Puluhan penambang yang melakukan blokade akses jalan menuju perusahaan emas Pani Gold Project, pada Senin (13/10/2025), mengancam bakal mendirikan tenda dan menginap di pintu masuk menuju perusahaan.
Ini dilakukan usai komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Hulawa, tidak menemui titik temu alias buntu.
Salah satu penambang, Meli, mengatakan bahwa, para penambang akan bangun tenda di lokasi pintu masuk ke kawasan perusahaan.
“Kami sementara cari tenda. Bikin tenda di sini dan tidur di sini, selama tuntutan kami tidak bisa dipenuhi. Kami akan bubar jika ada kesepakatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Erna Giasi mengatakan bahwa, ada 3 poin hasil lomunikasi yang dilakukan. Namun, beberapa di antaranya tidak disetujui penambang.
“Pertama soal ganti rugi, itu perusahaan siap ganti rugi camp yang dirusak. Perusahaan menunggu rincian kerugian dari penambang,” jelas Erna.
Poin kedua kata Erna terkait pembayaran ganti rugi lahan penambang yang berada di kawasan PGP. Menurutnya, berdasarkan penyampaian PGP, hal tersebut akan dilakukan leeat komunikasi lebih lanjut.
“Ketiga, terkait jaminan apakah perusahaan tidak akan membongkar camp setelah dibangun sebelum pembayaran tali asih, ini perusahaan tidak bisa memberikan kepastian. Hal inilah yang membuat penambang tidak terima,” jelasnya.
Lebih jauh, Erna mengatakan bahwa, pihaknya akan melaporkan masalah ini ke tingkat pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.
Hingga pukul 17.50 Wita, para penambang masih bertahan di lokasi dan melakukan blokade akse keluar masuk perusahaaan.













