WARTANESIA – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pohuwato, terus menggagas inofasi-inofasi untuk pencegahan stunting. Salah satunya dengan inofasi “Go Taat”.
Go Taat merupakan singkatan dari Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting. Gerakan ini tidak lain untuk menekan angka kenaikan stunting khusus di Desa Lemito, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato.
Adapun orang tua asuh di Desa Lemito sendiri ada 3 orang, yakni Ketua Dharma Wanita Pohuwato, Ibu Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato, Kepala Desa Lemito, serta Kepala DP3AP2KB Pohuwato, Hamkawaty Mbuinga.
“Untuk giat gebyar sms di lemito kali ini kami dinas DP3AP2KB dengan agenda atasi stunting di dalam percepatan penurunan stunting. Itu kami ada inofasi namanya “Go Taat”, Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting,” jelas Hamka saat menghadiri Gebyar SMS jilid II di Kecamatan Lemito, Selasa (01/08/2023)
Dirinya menambahkan, Gebyar SMS tersebut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan bahan pokok makanan dan minuman untuk pencegahan Stunting oleh orang tua asuh.
“Harapan saya kedepannya akan lebih banyak lagi orang tua asuh dalam penaggulangan masalah stunting baik Bumil KEK (ibu hamil kekurangan energi kronik) dan Baduta (bayi dibawah 2 tahun) stunting,” lanjutnya.
Lebih lanjut, kata Hamka, banyaknya kasus stunting di Lemito diakibatkan kurangnya jamban atau kepemilikan jamban untuk masyarakat setempat, juga ketersediaan air bersih untuk masyarakat di daerah pantai masih sangat minim.
“Stunting di Lemito paling banyak adalah kurangnya akses jamban atau kepemilikan jamban di Desa Lemito, sehingga resiko itu sangat banyak Kecamatan Lemito merupakan kecamatan penyumbang resiko stunting terbanyak di Pohuwato,” tandas Hamka. (rik)