WARTANESIA – Seorang suami di Kabupaten Gorontalo mencurahkan isi hatinya di media sosial (Facebook), usai sang isteri meninggal dunia akibat diduga tidak mendapatkan pelayanan dan penanganan medis di Puskesmas Telaga.
Dalam unggahannya, pria bernama Arif Tahir Ismail (28) menceritakan bagaimana dirinya berjuang saat membawa sang istri ke Puskesmas tersebut, dari awal hingga sang istri meregang nyawa.
Puncaknya terjadi pada Selasa (28/11/2023), saat Arif membawa sang isteri ke Puskemas itu lagi untuk kedua kalinya. Dia menceritakan bahwa saat itu sang isteri mengalami sesak nafas pasca persalinan lewat operasi cesar.
Sayang, saat itu ia tidak mendapatkan bantuan medis meski telah berteriak meminta pertolongan, seluruh pintu ruangan di Puskesmas Telaga terkunci.
Dibantu petugas kemanan dan supir bentor, Arif kemudian membawa isterinya itu ke Rumah Sakit Islam Gorontalo karena tidak mendapatkan pelayanan di Puskesmas Telaga.
Dalam keadaan genting itu, sang isteri diceritakan Arif dalam kondisi memperihatinkan. Bahkan kata dia, denyut nadi isterinya sudah melemah. Sayang, setibanya di Rumah Sakit Islam, dokter mengatakan bahwa sang Isteri telah menginggal dunia.
Hingga berita ini diterbitkan, curahan hati Arif di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 14 ribu kali, 10 ribu komentar warganet.
Meski telah dikonfirmasi oleh pihak Puskesmas Telaga, kisah Arif menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Gorontalo.
“Saat yang bersangkutan datang, dua petugas jaga di UGD sementara menukar tabung oksigen yang sudah kosong. Saat itu kami tidak menolak, bahkan pasien tersebut sudah beberapa kali melakukan kontrol di sini, Jadi memang punya faktor resiko kehamilan, makanya kami sarankan untuk bersalin di Rumah Sakit” ungkap Kepala Puskesmas Telaga, dr Meliana Panter.dikutip gopos.id, Sabtu (2/12/2023).
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo, Sladauri Kinga, kepada wartanesia.id secara tegas menagatakan bahwa, pihaknya akan memintakan klarifikasi kepada pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabgor terkait kejadian tersebut.
“Yang pertama intinya kita akan klarifikasi masalah ini, kita akan datangi langsung Kapusnya. Kita juga masih akan melakukan pertemuan di Komisi III. Kita akan dating dulu ke Puskesmas, setelah itu akan kita undang baik Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabgor,” ungkap Sladauri, Sabtu (2/12/2023).
Atas insiden itu, dirinya pun menyayangkan jika hal tersebut benar terjadi. “Itu kan termasuk pelayanan, sudah ulang-ulang kali kami sampaikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit, pelayanan kesehatan adalah hal prioritas bagi masyarakat, karena menyangkut nyawa. Ini harus dipertanggungjawabkan,” tegas Sladauri. (Lan)