WARTANESIA – Penanganan stunting tahun 2020 di Kabupaten Boalemo, mencapai 14,5 persen. Hal ini dirasa perlu untuk mendapat perhatian. Demikian penyampaian Plt Bupati Boalemo, Anas Jusuf, saat membuka review kinerja tahunan (aksi 8) konvergensi penanganan stunting yang bertempat di Grand Amalia Hotel, Jum’at (29/1/2021).
Anas Jusuf juga mengakui bahwa, dalam beberapa kategori, Kabupaten Boalemo masih tertinggal dari Kabupaten lain yang ada di Provinsi Gorontalo.
“Terus terang ada beberapa kategori yang memang kita masih tertinggal dengan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Gorontalo, diantaranya kategori kinerja. Dalam kategori ini ada tiga aspek yakni inovatif, reflikatif dan inspiratif,” ujar Anas
“Dari tiga aspek ini kita hanya mendapat reflikatif saja, hal ini tentunya menandakan bahwa kita harus lebih meningkatkan kinerja lagi, sebab untuk penilaian aksi 5-8 kita justru turun ke peringkat 3.”
Pada kegiatan yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan OPD ini, Anas Jusuf mengingatkan agar, semuanya tidak berkecil hati, dan lebih mengintrospeksi diri terhadap kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kinerja yang perlu dibenahi bersama, serta lebih meningkatan kualitas kinerja.
“Penilaian yang kita dapat saat ini sangat menurun mungkin akibat kita tidak fokus merealisasikan program-program, sehingga berpengaruh pada beberapa aspek penilaian kinerja,” tegas Anas.
“Saya berharap, kita dapat meningkatan kinerja, agar kedepan penilaian kinerja kita akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” Tandas Anas. (Rls)