WARTANESIA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi memecat Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, dari jabatannya sebagai wakil rakyat.
Pemecatan ini dilakukan sebagai bentuk sanksi atas tindakannya yang dinilai mencederai hati rakyat dan mencoreng nama baik partai.
Keputusan tegas ini diumumkan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, melalui keterangan yang disampaikan lewat akun resmi Instagram PDI Perjuangan, pada Sabtu (20/9/2025).
“Nama yang bersangkutan, Wahyudin Moridu, sudah dilakukan klarifikasi oleh DPRD dan DPD Gorontalo, kemudian laporan disampaikan ke DPP. Kami memohon agar diambil tindakan organisasi atas perbuatannya,” jelas Komarudin Watubun.
Komarudin menegaskan, Komite Etik dan Disiplin Partai telah merekomendasikan pemecatan Wahyudin, dan DPP langsung menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan menerbitkan surat keputusan pemberhentian.
Dalam waktu dekat, posisi yang ditinggalkan Wahyudin di DPRD Provinsi Gorontalo akan segera diisi melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
Lebih lanjut, Komarudin mengingatkan seluruh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia untuk menjaga etika, kedisiplinan, serta wibawa partai.
“DPP tidak akan menoleransi tindakan-tindakan yang mencederai partai maupun hati rakyat. Jika ada kader lain yang melakukan pelanggaran serupa, maka tindakan pemecatan tegas akan dijatuhkan sebagaimana terhadap Wahyudin Moridu,” tegasnya.
Pemecatan ini menyusul viralnya sebuah video berdurasi 48 detik yang menampilkan Wahyudin Moridu, legislator dari daerah pemilihan Pohuwato–Boalemo, mengeluarkan pernyataan yang memicu kemarahan publik.
Dalam rekaman tersebut, Wahyudin terdengar mengucapkan kalimat-kalimat yang dinilai menghina negara dan merendahkan tanggung jawabnya sebagai pejabat publik.
“Aman negara Makassar kita ji. Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kita habiskan biar negara semakin miskin. Membawa hugel langsung dari Makassar menggunakan uang negara. Siapa ji? Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Nanti 2031 berhenti uti, masih lama,” ujar Wahyudin sambil tertawa.
Pernyataan ini sontak memicu gelombang kecaman dari masyarakat, khususnya warga Gorontalo. Banyak pihak menilai pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang wakil rakyat dan mencerminkan sikap arogan serta tidak bertanggung jawab.
Dengan pemecatan ini, PDI Perjuangan menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas partai dan tidak mentolerir perilaku kader yang mencoreng kehormatan partai serta menyakiti perasaan rakyat.