WARTANESIA – Proyek pembangunan Masjid Sujud di Kabupaten Pohuwato, yang baru saja selesai dikerjakan pada Desember akhir tahun 2020 kemarin, diduga asal jadi.
Pembangunan yang dilakukan oleh PT. Natan Mitra Krosposindo, lewat dan APBD Pohuwato itu tengah menjadi sorotan. Bukan hanya lembaga, namun juga warga.
Salah satu keluhan itu diutarakan oleh Ketua LP-KPK Pohuwato, Yanto Samarang, Rabu (20/1/2021).
Menurutnya, sejak awal proses pembangunan masjid, hampir semua tidak sesuai perencanaan.
“Pembangunan Masjid Sujud ini anggarannya kurang lebih 2 milyar rupiah. Dilihat dari kejauhan memang bagus. Tapi cobalah mendekat dan lihat secara seksama. Sangat amburadul dan tidak rapih,” ungkap Yanto.
Pihaknya meminta pihak Kejaksaan Pohuwato dan kepolisian, untuk turun lapangan dan melihat langsung hasil pekerjaan Masjid Sujud tersebut.
Apa yang disampaikan oleh Yanto Samarang, ternyata senada dengan keluhan masyarakat.
Nur Ismail, salah satu warga yang mengunjungi masjid yang terletak di kawasan Pantai Pohon Cinta ini mengeluhkan kualitas pekerjaan yang menurutnya asal jadi.
“Kualitas pekerjaannya seperti asal jadi. Mulai dari toilet sampai dengan pengecoran pinggiran jalan masuk menuju masjid. Tidak bagus dipandang. Padahal ini salah satu ikon Pohuwato,” aku Nur.
Pihak Dinas PUPR Pohuwato, ketika dikonfirmasi terkait hal itu, membantah tudingan tersebut.
“Itu sudah sesuai dengan perencanaan dan sudah direiview dari bentuk semula orang sujud menjadi menyerupai,” kata Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Pohuwato, Ronal Panu seperti dikutip faktanews.
Ia menambahkan, pada tahun ini, pemerintah akan melanjutkan proyek untuk pembangunan menara mesjid.
“Karena ini adalah konsep dari sebuah mesjid, maka itu kita juga nanti akan menyiapakan sebuah tempat di menara mesjid untuk kegiatan- kegiatan kepariwisataan dan pengunjung yang datang agar bisa berswafoto,” ujarnya.
“Untuk anggaran pembangunan menara mesjid, kita sudah menyiapkan 400 juta rupiah,” tandasnya. (Lan)