WARTANESIA – Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato melakukan kunjungan ke BAKTI Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia dalam rangka menindaklanjuti pembahasan bersama MenkoPMK.
Diketahui, dalam rapat yang berlangsung lewat zoom meeting pada tanggal 2 Maret tersebut, membahas tentang penanganan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting.
Pemda Pohuwato bergerak cepat dengan mengunjungi BAKTI Kominfo RI dan MenkoPMK untuk menunjang percepatan penanganan dua masalah dimaksud, Kamis (09/03/2023).
“Kemarin yang kami sampaikan kepada Pak Menko bahwa Pohuwato itu memang angka stuntingnya turun, dari 34,6 persen menjadi 6,4 persen pada tahun 2022,” jelas Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa.
Wabup Suharsi mengungkapkan, kendala yang dihadapi Kabupaten Pohuwato dalam penurunan angka stunting adalah kesulitan dalam mengakses layanan informasi.
“Masyarakat itu butuh internet, sehingga kami mengharapkan kedepan akan ada pembangunan Base Ttransceiver Stasion (BTS) di beberapa desa di Kabupaten Pohuwato,” lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Badan Usaha Program Kemitraan BumDes BAKTI Kominfo RI, Risky mengatakan, pihaknya memiliki 3 (tiga) solusi untuk menyediakan layanan informasi terkait penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting di Kabupaten Pohuwato.
“Pertama kita ada pengadaan Base Ttransceiver Stasion (BTS), penyediaan akses internet dan penyiaran. Dalam pelaksanaan program tersebut dapat melalui aplikasi PASTI atau Kemitraan BumDes,” pungkasnya.
Dalam agenda tersebut, Wabup Suharsi didampingi Kadis Kominfo, Kadir Amran, Kadis Perkim, Fadli Sanad, Asisten Ekbang, Fitriany Lasantu, Kabag Perekonomian, Fatma Katili, Perwakilan Dinas Pertanian, Baperlitbang dan Dinas Kesehatan. (rik)