WARTANESIA – Rapat konsolidasi DPD II Golkar Pohuwato, dalam rangka menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Gorontalo baru saja dilaksanakan. Namun siapa sangka, dibalik rapat yang digelar di Pantai Pohon Cinta, Kecamatan Marisa ini menimbulkan tanya.
Bukan tanpa alasan, sejumlah petinggi Golkar Pohuwato tidak terlihat dalam agenda tersebut. Beberapa di antaranya yakni, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) Golkar Pohuwato, Beni Nento, Sekretaris, Al Amin Uduala, hingga Bendahara, Akbar Baderan.
Salah satu pengurus DPD Golkar Pohuwato, Tahir Yusuf, mempertanyakan pelaksanaan agenda yang dipimpin oleh Nasir Giasi itu. Bahkan kata dia, rapat tersebut sama sekali tidak diketahui.
“Saya pribadi tidak tahu soal rapat itu. Saya tidak tahu konteks rapat itu apa. Saya tidak dapat informasi. Saya baru tahu tadi siang. Saya pikir cuma pertemuan biasa-biasa saja,” ungkap Tahir, Selasa (18/2/2025).
Menurut Tahir, agenda rapat penting sekelas pembahasan persiapan Musda, harus melibatkan seluruh Kader Golkar.
“Saya pikir alangkah eloknya, semua kader yang ada di tingkatan kabupaten bisa dihadirkan. Artinya, biar tidak menimbulkan persepsi yang macam-macam,” kata Tahir.
“Apa lagi seperti sekretaris, yang kapasitasnya sebagai yang punya kemampuan menjalankan roda organisasi, apa lagi ketua Bappilu yang juga kapasitasnya sebagai Ketua DPRD. Ini harusnya dihadirkan dan diketahui bersama,” tandasnya.
Senada dengan Tahir Yusuf, Sekretaris DPD Golkar Pohuwato, Al Amin Uduala ketika dihubungi mengaku bahwa, pihaknya sama sekali tidak diberi tahu terkait agenda rapat yang dihadiri oleh sejumlah PK (Pimpinan Kecamatan) itu.
“Enggak, jadi itu rapat, meski saya juga tidak dapat pemberitahuan ya, itu hanya konsoldiasi untuk satu suara meminta dan merekomendasikan kembali pak Rusli Habibie sebagai ketua DPD I, tidak terkait dengan konsolidasi DPD II, meskipun sempat disentil pelaksanaan Musdanya,” ujarnya.
Al Amin bilang, keputusan Partai harusnya dilakukan berdasarkan keputusan bersama, serta melibatkan seluruh kader dan pengurus partai itu sendiri.
“Kalau saya berfikirnya, sejatinya, partai itu harusnya kolektif kolegial, semua kebijakan yang dilahirkan oleh partai harus dibahas secara bersama diputuskan bersama oleh seluruh komponan partai. Tapi saya pribadi saya tidak tahu agenda itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Pohuwato menggelar rapat konsolidasi bersama 13 Pimpinan Kecamatan (PK), pada Senin (17/02/2025). Bertempat di Kedai Limomoto Coffee, rapat itu dipimpin oleh Ketua DPD Golkar Pohuwato, Nasir Giasi.
Disebutkan, rapat konsolidasi tersebut digelar dalam rangka menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
“Konsolidasi ini kita gelar menjelang pelaksanaan Musda DPD 1 Partai Golkar Provinsi Gorontalo,” tutur Nasir Giasi.
Lebih lanjut, kata Nasir, berdasarkan hasil konsolidasi 13 PK, DPD Golkar Pohuwato menetapkan akan tetap mendukung Rusli Habibie sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo periode 2025-2030.
“Berdasarkan konsolidasi yang dilakukan oleh 13 PK, juga pengurus DPD Pohuwato, memutuskan tetap mendukung Bapak Rusli Habibie sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo untuk periode ke-4,” kata Nasir Giasi. (Lan)