WARTANESIA – Menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Gorontalo yang berhasil menekan angka stunting di tahun sebelumnya, merupakan prestasi sekaligus kekhwatiran bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato untuk bagaimana dapat mempertahankan capaian tersebut.
Saat memimpin rapat evaluasi yang bertempat di Aula Kantor Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbang) Pohuwato, diakui Wakil Bupati (Wabup) Suharsi igrisa keadaan stunting di daerah masih terbilang normal.
Disampaikan Suharsi, saat ini bagaimana pemerintah mempertahankan dan lebih meningkatkan apa yang telah di capai.
“Ada sedikit kenaikan, dan ini tugas kita menurunkan lagi,”ungkapnya, Rabu (15/05/2024)
Selanjutnya, dijelaskan Suharsi, kenaikan angka stunting dikarenankan kurangnya anggaran yang diperuntukan reailisasi program penanganan stunting.
Sehingganya, diharapkan Suharsi, kerja kolaborasi lintas sektor dalam penangan stunting harus lebih dimaksimalkan lagi agar dapat mengembalikan capaian yang pernah diraih.
“Tentunya butuh kolaborasi dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa, supaya satu presepsi sampai pendataan, karena data itu akan dilaporkan ke KBBN,”ujarnya
Sementara itu, Kepala Baperlitbang Pohuwato, Irfan Saleh mengatakan, melihat hasil riset baru yang menggunakan sampel di beberapa desa yang sudah ditentukan, walaupun terbilang naik akan tetapi pohuwato masih berada di urutan ke Dua se-Provinsi Gorontalo.
Ditambahkan Irfan, dari hasil riset tersbut akan menjadi spirit untuk Pemkab Pohuwato. Untuk memeperhatikan masyarakat khususnya calon-calon pengantin yang akan melahirkan dengan dukungan kemampuan anggaran yang ada.
“InsyaAllah bisa berbuat yang terbaik, dengan melahirkan inovasi dari berbagai OPD dan Baperlitbang kedepannya,” pungkasnya.