WARTANESIA – Saat ini para petani di Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, mengeluh tentang kesulitan untuk membeli pupuk menggunakan kartu tani.
Persoalan ini dialami masyarakat petani Lemito selama 2 (dua) minggu terakhir. Padahal, proses penanamannya sudah mereka lakukan sejak bulan November 2023 kemarin.
“Kita sudah menanam itu dari bulan November kemarin ada juga yang Desember, jadi harus ada pupuk. Karena kalau sudah lewat dari 2 bulan, sudah tidak ada gunanya lagi dipupuk,” kata Hais Ibrahim, petani di Kecamatan Lemito, Senin (08/01/2024).
Lebih lanjut, kata dia, ketika hendak membeli pupuk di salah satu gudang di Kecamatan Lemito, dirinya mendapat penolakan dengan alasan yang tidak jelas dari penjaga gudangnya.
“Penjaga gudangnya yang bilang tidak boleh, alasannya lagi menunggu Pak Haji apa itu. Sekarang itu kita hanya butuh pupuk, tapi persoalannya mereka bilang belum ada,” lanjutnya.
Persoalan kelangkaan pupuk ini rupanya secara umum dirasakan oleh semua kelompok tani yang ada di Kecamatan Lemito. Jika tidak diberi pupuk, para petani akan terancam gagal panen untuk masa tanam kali ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi, ketika didatangi di ruang kerjanya belum berada di tempat. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Wartanesia.id masih berusaha melakukan konfirmasi. (rik)