WARTANESIA – Seorang anak di Kecamatan Paguat memilih untuk menginap di Polsek Paguat untuk bisa mendapatkan kasih sayang dari ibunya SM (31) yang sedang menjalani penahanan.
Sambil membawa tas sekolah yang berisikan buku pelajaran dan kantong kresek berisi gorengan, anak tersebut nampak masuk ke ruang tahanan untuk mengunjungi sang ibu, Jum’at (17/11/2023) malam.
Anggota Kepolisian yang saat itu sedang piket, Briptu Yusriadhy menjelaskan jika dirinya memberikan ijin kepada sang anak untuk bisa mendapatkan kasih sayang dari ibunya dengan alasan kemanusiaan.
“Saya ijinkan dia masuk karena alasan kemanusiaan. Dia masih anak-anak yang butuh kasih sayang dari seorang ibu,” kata Briptu Yusriadhy ketika dikonfirmasi awak media ini, Selasa (21/11/2023).
Momen mengharukan tersebut kemudian diabadikan Yusriadhy lewat video yang kemudian diunggah di akun tiktok miliknya. Video itupun dibanjiri komentar positif dari netizen.
“Bahkan ada netizen yang menitipkan santunan untuk si anak ini. Katanya (netizen) uang ini biar hanya untuk membeli sendal,” lanjut Yusriadhy.
Lebih lanjut, Yusriadhy mengungkapkan jika ayah kandung dari si anak saat ini sudah tidak memberi kabar. Sementara ibu dan anak ini hanya menumpang tinggal di rumah kakak dari ayah tirinya.
“Bapaknya itu sudah tidak ada kabar. Mereka juga tidak punya tempat tinggal yang menetap. Keluarga mereka juga hanya ada di Kwandang, disini mereka tinggal di rumah kakaknya ayah tiri si anak ini,” lanjutnya.
Anak tersebut, kata Yusriadhy baru meninggalkan Polsek Paguat pada hari Minggu (19/11/2023) malam dan dijemput oleh ayah tirinya. Selama dua malam, anak tersebut memilih untuk tidur di Polsek Paguat.
“Jadi kalau sudah waktu tidur anak tersebut kita minta untuk keluar dari sel tahanan. Kemudian kita sediakan tempat tidur untuk dia di ruang tunggu,” tandas Yusriadhy.
Sementara itu, Kapolsek Paguat, IPTU Barthel Tamboto, mengungkapkan jika saat ini dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh SM sudah masuk dalam tahap 1 (satu).
“Statusnya sudah tersangka, sudah dalam penahanan. Hari Senin barusan kita sudah tahap satu,” ungkap IPTU Barthel.
Sebelumnya, SM terlibat dalam dugaan kasus penganiayaan yang terjadi di SDN 13 Paguat. SM diduga memukul hingga menggigit telinga Nidya Mbuinga yang merupakan guru di sekolah tersebut.
Kejadian tersebut bermula saat SM kesal anaknya dikatakan pencuri dan pelakor oleh teman-temannya. SM kemudian mendatangi sekolah dan membuat keributan di sekolah tersebut.
SM kemudian berusaha ditenangkan oleh Nidya. Merasa tak terima, SM kemudian melakukan pemukulan hingga menggigit telinga Nidya. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa, 7 November 2023. (rik)