WARTANESIA – Dokter Spesialis Anak di RSUD Bumi Panua, dr. Dian Ikagustina Tambunan, SpA., yang sebelumnya pelayanannya dikeluhkan oleh Refly Yusuf (orang tua pasien), akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pohuwato.
Dirinya merasa tak terima dengan pernyataan yang dilayangkan Refly di akun sosial media facebook miliknya. dr. Dian juga menyanggah apa yang dituangkan Refly dalam status facebooknya.
“Karena saya meras sangat dirugikan, apa yang dituangkan ataupun diupload pada akun tersebut itu sebenarnya tidak sekriminal itu, tidak ada yang disalahkan SOP-nya,” kata dr. Dian usai menjalani BAP di Mapolres Pohuwato, Selasa (31/10/2023).
dr. Dian juga mengatakan dalam menjalankan prakteknya, ia bekerja sendiri, melakukan penimbangan pasien sendiri, memeriksa hingga menulis resep ia lakulan sendiri.
“Tidak ada institusi lain yang mungkin bisa mengancam saya. Jadi saya rasa, secara psikologis saya tahu bapak itu mungkin khawatir, tapi banyak fasilitas kesehatan yang bisa didatangi, tidak juga harus melakukan pengancaman memviralkan ini,” lanjut dr. Dian.
dr. Dian menyayangkan apa yang dilakukan Refly. Bukannya mendapatkan reward karena kehadirannya di Kabupaten Pohuwato, dirinya malah mendapatkan citra buruk akibat status facebook yang ditulis Refly.
“Saya sudah diblow up di status sana sini. Harusnya itu reward bahwa Pohuwato itu punya dokter anak, bahwa orang Boalemo itu datang kesini hanya untuk berobat ke Pohuwato. Jadi mungkin bukan harus diberhentikan dari RSUD,” kata dr. Dian.
Terkait pernyataan yang menyebutkan dirinya arogan dan sombong, dr. Dian sepenuhnya menyerahkan anggapan tersebut kepada masyarakat. Dirinya mengatakan itu merupakan hal yang wajar terjadi.
“Kalau dinilai arogan, saya tidak bisa menilai diri saya sendiri. Mungkin dari 12 pasien saya ada 1 yang gak suka itu wajar. Itu harus di kroscek juga, saya ada data-data pasien saya dan harus dikroscek juga ke pasien saya bagaimana sih dokter Dian, jadi jangan bilang saya arogan,” paparnya.
Terakhir, dr. Dian membantah jika dirinya menolak melakukan pemeriksaan terhadap anak dari Refly Yusuf. Dirinya juga menyebut jika yang arogan adalah Refly itu sendiri, sebab anak-anak Pohuwato masih membutuhkannya.
“Waktu adu mulut saya hanya sampaikan maaf saya masih ada pasien di dalam, kalau masih mau menunggu silahkan. Tidak benar kalau tidak mood. Malah saya bisa bilang dia yang arogan. Boleh ditanya ke pasien saya yang lain. Anak-anak Pohuwato masih membutuhkan saya,” tandasnya.
“Saya bingungnya ini bukan masalah rumah sakitnya dengan masyarakat, ini hanya one by one saya dan kamu, jadi bukan rumah sakit tidak menjalankan visi-misi sehat maju sejahtera. Ini tidak ada institusi ke pemerintah hanya ada antara saya dan pasien saya,” tandasnya. (rik)