WARTANESIA – Ratusan masyarakat Desa Lemito, Kecamatan Lemito, melakukan unjuk rasa di depan Kantor Desa Lemito untuk meminta Kepala Desa Lemito, Kisman Uwete, mundur dari jabatannya.
Unjuk rasa tersebut berangkat dari kekesalan masyarakat kepada oknum kepala desa terkait yang diduga melakukan penggelapan dana desa sebesar Rp 1,3 Miliar, serta anggaran Penerangan Jalan Umum (PJU).
Selain itu, Kisman diduga melakukan pengalihan material pembangunan fasilitas lapangan menjadi milik pribadinya. Ia juga diduga tidak transparan terkait alokasi bantuan rumah rehapan.
“Aksi ini terus terang saja berangkat dari permintaan masyarakat yang disampaikan kepada kita selaku mahasiswa, tentang keresahan mereka karena diduga tidak jelas penggunaan anggaran Desa Lemito,” ungkap Koordinator Lapangan, Wahyu Pilobu.
Pria yang akrab disapa Wahyu itu juga mengungkapkan, kesepakatan masa aksi dalam aksi unjuk rasa tersebut adalah meminta Kelapa Desa Lemito mundur dari jabatannya.
“Bukan hanya dugaan temuan yang 1,3 M itu, tapi kita juga membawa beberapa keresahan masyarakat, salah satunya soal bantuan pembangunan rumah yang tidak sesuai, dan masalah soal Penerangan Jalan Umum (PJU) yang diduga ada penyelewengan anggaran. Oleh karena itu kesepakatan masa aksi untuk meminta Kades Lemito bisa mundur dari jabatannya,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media Wartanesia.id masih berupaya untuk meminta konfirmasi Kepala Desa Lemito, Kisman Uwente, namun belum tersambung. (rik)