WARTANESIA – Upaya pencarian seorang anak yang tenggelam di perairan Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, hingga hari ini belum membuahkan hasil, meski radius pencarian sudah ditingkatkan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Marisa, Alfrits M. Rottie. Alfrits mengatakan jika saat ini radius pencarian sudah ditingkatkan hingga radius 500 meter.
“Belum ditemukan, saat ini kita telah melebarkan pencarian hingga radius 500 meter pakai perahu karet, dan pihak Polairud telah melakukan pencarian hingga radius 1 kilometer menggunakan kapal speed boat, dan dibantu kapal Dolphin BPBD,” ungkap Alfrits, Jum’at (26/02/2023).
Lebih lanjut Alfrits mengatakan jika dalam melakukan pencarian di hari kedua ini pihaknya masih menggunakan peralatan seperti yang dipakai pada hari pertama pencarian, yakni Aqua Eye.
“Hari kedua ini tidak ada alat khusus, cuman di hari pertama kita telah menggunakn Aqua Eye sama device untuk melacak hawa panas tubuh dari korban. Cuman kemarin agak terlambat,” tuturnya.
Kondisi dasar perairan yang berlumpur, kata Alfrits, menjadi salah satu penghambat pencaria. Sebab dirinya menduga, korban bisa saja masih tertimbun di bawah lumpur.
“Bisa jadi ada dugaan dia tertimbun dengan lumpur, karena kemarin kita melakukan penyelaman itu di dasar air tidak ada hambatan. Bisa jadi ombak yang kencang dia tertimbun. Tapi nanti di hari ketiga itu pasti dia akan naik di permukaan,” tandasnya. (rik)