WARTANESIA – Kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang berukang kali terjadi di Kabupaten Pohuwato mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris Dinas, Syaiful Bahri M. Hunta. Ketika ditemui oleh awak media ini, Ia mengungkapkan jika saat ini Dinas Pendidikan memiliki tim khusus untuk menuntaskan persoalan tersebut.
“Contohnya yang terjadi kemarin di SMP Negeri 1 Marisa, begitu kami terima informasinya, segera kami kirimkan tim untuk mendalami dan menyelesaikan kasus tersebut,” jelasnya, Selasa (25/10/2022).
Syaiful juga menjelaskan jika kehadiran tim ini cukup berpengaruh dalam penurunan angka kekerasan di sekolah.
“Dulu waktu saya masih menjabat sebagai Kepala Bidang SMP, hampir setiap bulan persoalan kekerasan terjadi. Alhamdulillah dengan adanya tim ini angka kekerasan perlahan mulai menyusut,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan jika saat ini ada program Sekolah Penggerak. Program ini bertujuan agar satu sekolah dapat menjadi penggerak untuk di jadikan contoh oleh sekolah-sekolah yang lain.
“Kami sudah mengundang setiap kepala sekolah dan membahas program Sekolah Penggerak ini. Selain membahas tentang pengembangan pendidikan, program ini juga bertujuan untuk meminimalisir kekerasan yang terjadi antar siswa maupun antar guru dan siswa,” pungkasnya. (rik)