PT. PETS Dinilai Ingkar Janji

WARTANESIA – PT. PETS didesak oleh Aliansi Masyarakat Bersama Penambang Daerah (Ambepeda) untuk memprioritaskan pekerja lokal Pohuwato. Aliansi tersebut menilai rekrutmen pekerja tidak transparan kepada calon pekerja yang sudah melamar.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator lapangan (Korlap), Herman Moigo. Menurutnya, pihak perusahaan tidak mengutamakan tenaga kerja lokal.

banner 468x60

Herman mengungkapkan banyak masyarakat lokal Pohuwato melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, namun hingga saat ini belum mendapat pemanggilan menjadi pekerja di perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan emas itu.

“Sudah banyak yang melamar pekerjaan di perusahaan ini. Namun hingga detik ini belum ada calon pelamar yang di panggil,” ungkap Herman, saat melakukan aksi di depan kantor PT. PETS, Selasa (21/6/2022).

Tak hanya soal rekrutmen para pekerja, Herman juga mengaku, saat ini terindikasi ada cairan beracun yang mengalir disungai yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar.

“Saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang mengalami gatal-gatal, diakibatkan oleh air sungai. Karena sumber air bersih masyarakat sekitar sudah tercemar adanya cairan air beracun, apalagi air sungai dipergunakan untuk minum,” ujar Herman.

Lebih lanjut, Pihak Herman juga meminta agar DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato, harus bisa menyosialisasikan persoalan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) kepada para penambang lokal yang saat ini beraktifitas.

“Kami juga meminta DPRD dan Pemda untuk mensosialisasikan wilayah pertambangan rakyat (WPR) ke para penambang Pohuwato,”

Sementara itu, Humas PT. PETS, Kurniawan Hari Siswoko, mengatakan alasan sampai saat ini belum melakukan pemanggilan kepada calon karena gagal pada saat medical check up, dan ada juga beberapa masyarakat yang saat mendapat panggilan, justru tidak menghadiri panggilan tersebut.

“Jadi kalau memang ada yang belum diterima, kerena gagal medical check up. Ya, itu bukan salah kita. Memang medical check up kita tidak bisa siasati,” ungkap Kurniawan.

Kurniawan juga menambahkan perekrutan tenaga kerja sudah transparan, karena pihak perusahaan sudah bekerjasama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Kabupaten Pohuwato.

“Untuk perekrutan pekerja, kita bekerjasama dengan KUD, jadi semua lamaran masuk lewat KUD Pohuwato,” Sambungnya

Kurniawan juga mengungkapkan bahwa perusahan membuka lowongan pekerjaan sebesar 70 persen bagi tenaga kerja lokal, jika ada peserta yang mengalami kesulitan dapat melapor ke Human Resources (HR).

“Kita sudah komunikasi ini ke semua kontraktor, sesuai Amdal kita memprioritaskan 70 persen orang lokal, jadi bagi pelamar tidak usah khwatir. Kalau ada peserta yang mengalami kesulitan harap melapor ke HR kami,” jelas Kurniawan

Tak hanya itu, Dirinya juga mengaku akan segera turun langsung mengajak masyarakat, apakah benar dalam pekerjaan tersebut, terdapat cairan beracun. (rik)

banner 468x60