WARTANESIA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato, mengaku pesimis jika pekerjaan proyek rehabilitasi dan renovasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Satu Atap, di Kecamatan Popayato yang mangkrak, dapat diselesaikan tepat waktu.
Ini disampaikan oleh Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pohuwato, Syaiful Hunta. “Pekerjaan dimulai dari bulan Februari, yang harusnya selesai pada tanggal 27 September saja tidak tuntas dan amburadul, apa lagi adendum 2 bulan sampai november. Kami tidak yakin, pesimis jika pekerjaan dapat diselesaikan,” ungkap Syaiful kepada localhost/warta, Sabtu (16/10/2021).
Syaiful menambahkan, selain melakukan koordinasi, pihaknya telah menyurati pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, agar segera melakukan percepatan proses pekerjaan.
Baca berita terkait :
“Kita sudah mulai melakukan sistem pembelajaran tatap muka. Anak-anak sudah masuk sekolah untuk belajar. Harusnya mereka (siswa) sudah belajar dalam kelas, namun justru belajar di luar kelas karena pekerjaan gedung sekolah belum tuntas dan justru amburadul begitu. Kami sudah surati pihak balai yang ditandatangani langsung oleh Pak Kadis,” tegasnya.
Sebelumnya, proyek pekerjaan Renovasi dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana SMP 2 Satu Atap di Kecamatan Popayato, dikeluhkan oleh sejumlah pihak.
Proyek yang bersumber dari APBN dengan nilai hampir 2 milyar rupiah (Rp.1.817.096.959,43) yang pekerjaannya dimulai sejak Februari 2021 dan harusnya berakhir pada 27 September 2021 itu, justru mangkrak dan tidak tuntas. (Lan)