WARTANESIA – Keberadaan fasilitas kolam renang di Gelanggang Olahraga di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, dikeluhkan warga. Kolam yang dibangun pada tahun 2015 silam, dengan biaya kurang lebih 3 milyar rupiah itu terkesan tidak termanagemen dengan baik.
Kondisi air yang berlumut serta sejumlah fasilitas yang rusak, membuat pengunjung mengeluh.
“Kami masuk ke sini bayar. Kalau orang dewasa Rp7.500, kalau anak-anak Rp5.000. Tapi fasilitasnya mengecewakan. Airnya kotor, berlumut, fasilitas kamar ganti dan toilet sangat berbau, keran air rusak, parah,” ungkap Zulkifli, salah satu pengunjung asal Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Sabtu (2/10/2021).
“Dari Bulan Juni kemarin ini kondisi begini. Kami kira sudah diatasi. Tapi ternyata tidak. Kondisi masih sama dan bahkan lebih buruk lagi,” tambahnya.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pohuwato, Arvan Tangoy mengatakan bahwa, kondisi yang terjadi karena terkendala anggaran.
“Kami sementara berusaha. Sistem pemeliharaannya pakai obat. Sementara proses tagihan untuk anggaran obatnya. Kalau fasilitas lainnya, kami berusaha mengefisienkan anggaran yang ada. Anggaran di kami itu hanya untuk obat saja, itu sekitar kurang lebih 25 atau 30 juta,” ungkap Arfan.
Menurut Arfan, idealnya maintanance air yang ada di kolam tersebut dilakukan satu kali dalam seminggu.
“Idealnya seminggu sekali dikasih obat. Itu airnya diganti setahun sekali. Harusnya kalau mau maksimal, itu perminggu treatmentnya. Kami pastikan minggu depan itu sudah normal lagi,” tukas Arvan Tangoy. (Lan)