WARTANESIA – Jembatan kayu yang menghubungkan Kelurahan Pentadu dan Desa Bumbulan di Kecamatan Paguat, tampak mulai mengalami kerusakan.
Ini diakibatkan oleh terputusnya salah satu tiang penyangga jembatan, akibat tergerus arus air sungai yang sempat meluap akibat curah hujan tinggi dalam beberapa waktu belakangan terakhir.
Menyikapi hal itu, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, berjanji bakal menseriusi masalah jembatan tersebut. “Di masa Bupati Pak Syarif Mbuinga dan Pak Amin Haras kemarin, jembatan itu sudah ada anggarannya sekitar 14 milyar rupiah, untuk pembangunan jembatan baru dengan konsep wisata. Namun karena pandemi, anggarannya direfocusing,” kata Saipul.
“Nah, saya akan bahas kembali secara serius dengan TAPD, agar bagaimana proses rencana pembangunan kembali jembatan bisa segera dilaksanakan,” tandas Bupati Saipul.
Sementara itu, Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit mengatakan bahwa, pihaknya sudah turun melihat kondisi jembatan yang nyaris ambruk itu. “Tindakan pertama kita surati Polsek, meminta untuk sementara ditutup dulu jembatan agar tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Risdiyanto.
Lebih lanjut kata dia, dari sisi penganggaran, pihaknya telah mengusulkan lewat DAK (Dana Alokasi Khusus). “Insha Allah tercover. Jadi kita mekanismenya seperti itu. Menunggu lagi coveran DAK, karena jadi skala prioritas. Artinya kalau anggarannya sebentar cuma 15 milyar, maka fokus cuma satu paket itu,” terangnya.
“Karena sudah jadi keputusan menteri bahwa, anggaran yang direfocusing di tahun 2019, itu menjadi skala prioritas penanganan hingga tuntas, dan dikembalikan secara bertahap. Kami berharap masyarakat bisa bersabar sebab ini sementara berproses,” jelas Risdiyanto.
Untuk diketahui, jembatan kayu penghubung Kelurahan Pentadu dan Desa Bumbulan yang dibangun sekitar tahun 1990 (Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara), rencananya bakal dibangun dengan konsep wisata.
“Konsep jembatan nanti didesain jadi jembatan dengan konsep wisata. Panjangnya sekitar 50 meter, tinggi dan lebarnya sama yakni 8 meter, dengan ornamen lainnya sebagai pendukung,” tutupnya. (Lan)