WARTANESIA – Camat Paguat Arman Mohamad menceritakan pengalamannya, Kamis (13/5/2021) saat dirinya membawakan khotbah Id Idulfitri 144 H.
Meskipun ia boleh-boleh saja menunjuk petugas untuk membawakan tugas itu.
“Tadi saya jadi Khatib karena memenuhi tuntutan adat di Paguat. Idulfitri menjadi khatib adalah haknya Umara. Jika saya (kalau) tidak bersedia saya bisa menunjuk wakil. Namun tahun ini saya memanfaatkan momentum lebaran pertama kali pasca larangan sholat berjamaah karena Covid 19,” kata Arman
Ia mengatakan sempat merasakan rasa grogi saat berada di atas mimbar. Namun ia tampak berhasil menaklukkan perasaan itu. Materi khotbah banyak menyinggung soal hikmah pelajaran di tengah masa sulit Pandemi COVID-19.
“materi khotbah tadi lebih lepy mengajak masyarakat taat prokes dalam beribadah serta dapat mengambil hikmah dari pandemi covid 19 ini untuk bersabar dan bersyukur atas ujianNya. Saya grogi karena menjadi khotib jarang saya lakukan tapi Alhamdulilah berlangsung lancar,” ucap Arman.
Ia berharap kepada umat Islam agar mengambil hikmah pelajaran berharga dalam masa sulit seperti ini. Dalam pantauan, seluruh prosesi berjalan lancar dan aman. Salat Id tahun ini memang dijaga ketat pihak TNI-POLRI.
Terlihat petugas adat mopotingohu malu’o lipu tampak siap di posisinya.Anjuran 3M nampak terpampang jelas di halaman depan masjid. Pihak masjid sediakan sabun pencuci tangan ditempat pengambilan air wudhu.
Ketua Ta’mirul Masjid Paguat, Haryono Yantu menyampaikan terimakasih kepada jamaah Id atas antusias Prokes di masjid. (WN/Tim)