WARTANESIA – Askab PSSI Kabupaten Pohuwato menindaklanjuti insiden yang terjadi saat laga Final Randangan Cup Jilid VI yang mempertemukan Persom Omayuwa Vs Persim Imbodu, pada Kamis 31 Agustus 2023.
“Sebagai induk sepak bola di Kabupaten Pohuwato, kami melakukan mediasi, menggalih terkait insiden yang terjasi di Kecamatan Randangan,” tutur Ketua Askab PSSI Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, saat konfrensi pers, Sabtu (02/09/2023).
Mediasi tersebut dilakukan untuk merumuskan rekomendasi yang akan dilakukan ke depan terkait insiden tersebut dan umumnya terkait persepakbolaan di Kabupaten Pohuwato.
Selaku Ketua Askab PSSI, Nasir Giasi memohon maaf kepada seluruh masyarakat. Dirinya juga mengaku akan bertanggung jawab terhadap kualitas sepak bola di Kabupaten Pohuwato.
“Kami selaku Askab PSSI memohonkan maaf kepada masyarakat Pohuwato dan Provinsi Gorontalo. Tentu hal ini menjadi tanggung jawab kami untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Kabupaten Pohuwato,” lanjutnya.
Lebih lanjut, kata Nasir, pihaknya masih akan merumuskan langkah selanjutnya terkait pemberian sanksi atau tidak kepada para pemain maupun official pertandingan yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Sanksi dari Askab PSSI sementara setelah rapat ini akan kami rumuskan. Karena PSSI terdiri dari beberapa komisi, ada komisi wasit, komisi pertandingan, komisi hukum dan yang paling berkompeten adalah komisi disiplin,” paparnya.
Nasir berharap, event persepakbolaan ke depannya harus mengantongi rekomendasi dari Askab PSSI. Dirinya berharap pihak terkait dapat menaati setiap poin penting yang ada dalam rekomendasi tersebut.
“Ke depan kami berharap agar setiap event sepak bola itu harus mengantongi rekomendasi dari PSSI. Juga dapat menaati setiap poin penting yang ada dalam rekomendasi tersebut,” pungkasnya.
Mediasi tersebut dihadiri oleh Sekretari Askab PSSI, Febriyanto Mardain serta pengurus PSSI, Camat Randangan, Saharudin Pakaya, Pelatih Persom Omayuwa, Pelatih Persim Imbodu dan 2 (dua) pemain terlibat insiden tersebut. (rik)