WARTANESIA – Kapolda Gorontalo, Irjen Angesta Romano Yoyol, menegaskan pada Kamis, 8 Juni 2023, pihaknya menjamin keamanan kegiatan proyek tambang emas Pani Gold Project (PGP) yang berlokasi di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Menurut Kapolda sudah menjadi kewajiban segenap personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menjaga keamanan bagi kegiatan investasi sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo.
“Supaya keamanan dan kenyamanan berkegiatan bisa dijamin, kami akan bertindak tegas,” kata Kapolda saat menyampaikan sambutan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Penyelenggaraan Bantuan Pengamanan Pani Gold Project di Mess Hall, Pioneer Camp, Desa Hulawa, Kamis siang.
Jenderal Polisi kelahiran Sumatera Barat ini memberikan apresiasi karyawan Pani Gold Project, baik warga lokal maupun pendatang, yang telah meninggalkan keluarga untuk berkontribusi membangun Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
“Kami akan bertindak tegas demi menciptakan keamanan. Jangan sampai karyawan minta pulang [kampung] karena kondisi tidak aman,” tambahnya.
Acara penandatanganan Mou tersebut dihadiri Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, Kapolres Pohuwato, AKBP Joko Sulistiono dan Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) Boyke Poerbaya Abidin dan jajaran Polda Gorontalo.
Dalam sambutannya, Boyke mengatakan proyek emas Pani telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat terbukti dengan beberapa fasilitas infrastruktur yang telah terbangun. Pembangunan jalan bypass dicanangkan pada bulan September 2022 dan pada hari ini sudah terlihat nyata dan bisa dilewati.
“Dalam waktu 9 bulan, pembangunan jalan bypass sudah terlihat dan bisa dilewati. Kami masih akan menyelesaikan pembangunan fasilitas pertambangan berstandar internasional dalam waktu kurang lebih 1,5 tahun ke depan,” kata Boyke.
Boyke menambahkan Pani Gold Project yang dijalankan bersama oleh PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Pani Bersama Tambang (PBT) bukanlah perusahaan kecil. Proyek ini akan dicatat sebagai kebanggaan Kabupaten Pohuwato dan kebanggaan negara di mata dunia tambang internasional.
Proyek ini dilakukan dengan baik dan benar serta selalu memenuhi segala peraturan, mengutamakan keselamatan kerja dan mematuhi standar pertambangan dunia.
“Untuk mencapai kesinambungan, proyek ini butuh perencanaan matang. MoU hari ini merupakan satu langkah yang baik. Kegiatan pengamanan harus ada payung hukumnya. Kesepakatan hari ini merupakan wujud nyata,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Boyke menjelaskan bahwa proyek ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato. Menurutnya, perusahaan tidak saja akan memberikan royalti ke pemerintah pusat, tetapi juga memberikan kontribusi ke daerah (Kabupaten Pohuwato) melalui pajak dan retribusi yang akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Pohuwato.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT GSM Widji Pramadjati menjelaskan gambaran umum proyek Pani termasuk perkembangan mutakhir dan penyerapan tenaga kerja.
Widji mengatakan bahwa jumlah karyawan per bulan April mencapai 1444 orang di mana untuk PETS dan GSM prosentase karyawan lokal mencapai 78%.
“Jumlah karyawan perempuan secara total mencapai 10%,” tambahnya.
Sebelum acara penandatanganan, seorang anggota Polda membacakan poin-poin MoU yang mencakup antara lain pertukaran data dan informasi. Bantuan kemanan dan penegakan hukum. Pelaksanaan MoU ini akan dievaluasi secara berkala sekurangnya 2 kali dalam setahun.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda memberikan nama untuk masjid yang ada di Pioneer Camp. Masjid yang rutin menyelenggarakan Sholat Jumat itu diberi nama Masjid Al-Yoyol. (rik)