WARTANESIA – Rahmat Kasim (13) merupakan seorang anak yang tenggelam di perairan Desa Bulili, Kabupaten Pohuwato, saat hendak mengambil air payau untuk keperluan pengobatan orang tuanya.
Anak pertama dari pasangan Arifin Kasim dan Etris Pomoli itu lahir pada tanggal 3 Oktober 2010. Saat ini Rahmat sedang duduk di bangku kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alkhairaat Balayo.
Rahmat dikenal sebagai anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Dirinya bahkan sering membantu pekerjaan ayahnya untuk beternak sapi dan pekerjaan ibunya sebagai buruh cuci pakaian.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Pamannya, Firman Kasim (33), ketika diwawancarai oleh awak media ini. Firman mengatakan jika setiap sebelum dan sepulang sekolah, Rahmat akan memberi makan ternak ayahnya.
“Pagi sebelum ke sekolah dia sering memindahkan sapi bapaknya, pulang dari sekolah dia akan mencari makanan untuk hewan ternak bapaknya itu. Bahkan saat hari libur dia ikut membantu ibunya untuk mencuci pakaian dan membersihkan rumah,” ujar Firman, Sabtu (27/05/2023).
Sementara itu, di lingkungan sekolah Rahmat dikenal sebagai pribadi yang disiplin, rajin dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekolah dan kelas. Hal itu diungkapkan perwaliannya, Fiona R. Malik.
“Selalu memperhatikan kebersihan sekolah dan kelas, merapikan bangku dan kursi teman-temannya hingga meja dan kursi perwalian, selalu mengingatkan teman-teman tentang jadwal piket dan selalu menawarkan diri untuk menulis di papan tulis,” papar Fiona.
Tak hanya itu, Rahmat rupanya merupakan seorang siswa yang terkenal pendiam di sekolahnya. Kadang dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman sebayanya. Meski begitu dirinya tak pernah melawan.
“Dia anak yang pendiam, walaupun sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman sekelasnya yang laki-laki, dia tdak pernah melawan hanya selalu melaporkan hal itu kepada perwalian. Hal ini membuat dia lebih senang bergaul dengan teman perempuan sekelasnya,” pungkas Fiona. (rik)