WARTANESIA – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pohuwato bakal mengawal proses pembebasan lahan milik masyarakat, yang masuk dalam kawasan pembangunan jalan milik perusahaan emas, PT. Merdeka Copper Gold Tbk.
Hal ini diungkapkan Aleg DPRD Pohuwato, Beni Nento ataua yang akrab disapa Bento, saat reses masa persidangan kedua, tahun keempat, untuk masa periode tahun 2019-2024, pada Sabtu (4/3/2023).
“Tadi ada beberapa masyarakat mempertanyakan persoalan pembebasan lahan. Nah ini juga jadi bahan kami (DPRD) untuk nanti dipertanyakan ke pihak perusahaan, apakah lahan-lahan warga ini akan dibayar atau tidak,” kata Beni.
Bahkan, Ketua Komisi II DPRD Pohuwato ini mengungkapkan bahwa, hingga saat ini, total ada sebanyak lebih dari 800 proposal yang diajukan oleh warga ke perusahaan. “Dari data yang kami peroleh, ada sekitar lebih dari 800 proposal pembebasan lahan yang masuk ke perusahaan. Sebelum direalisasi, tentu ini akan diferivikasi terlebih dahulu oleh perusahaan,” jelasnya.
Bahkan kata dia, dalam proses pengajuan proposal, para warga dimintakan biaya sebesar 1,5 juta rupiah. “Ada warga yang mengaku ke kami, setiap proposal yang mereka ajukan, itu dimintai biaya Rp. 1.500.000. Ketika kami konfirmasi, itu bukan perusahaan yang minta. Itu jasa. Namun sampai saat ini, dari 800 an proposal, belum sampai 20 proposal yang sudah direalisasikan,” ujar Beni.
Namun begitu, pihaknya tetap optimis, perusahaan bakal segera merealisasikan proses pembebasan lahan. “Kami optimis perusahaan komitmen. Dalam waktu dekat, Insha Allah akan segera diferivikasi dan direalisasikan. Ini akan terus kita kawal,” tutup Beni Nento.
Tidak hanya persoalan pembebasan lahan, sejumlah permasalahan seperti banjir, juga menjadi keluhan yang dikeluhkan warga pada reses yang dihadiri oleh sejumlah OPD ini. (Lan)