WARTANESIA – Ada yang menarik dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-1 KKJI Kabupaten Pohuwato, dimana tokoh masyarakat yang juga sekaligus Mantan Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Kehadiran Mantan Bupati dua periode itu rupanya disambut meriah oleh masyarakat Jaton yang hadir. Tak tanggung-tanggung, Syarif bahkan diminta untuk ikut serta dalam melaksanakan adat Ambengan hingga Kenduren.
Seperti kata Maimun Modjo yang merupakan masyarakat Jawa-Tondano yang menetap di Kecamatan Buntulia. Menurutnya dengan kehadiran orang seperti Syarif Mbuinga dalam kegiatan ini dapat memantik semangat masyarakat yang hadir.
“Alhamdulillah di kegiatan ini ti Pasisa ikut hadir, padahal awalnya torang kira tidak mo hadir. Torang kalau mo dengar ti Pasisa ada bacirita bikin tambah semangat,” tutur Maimun.
Menurut Syarif, organisasi paguyuban seperti KKJI ini adalah tempat berhimpunnya semua masyarakat yang memiliki ikatan secara langsung maupun tidak langsung dengan suku entitas tertentu, dalam hal ini paguyuban Jaton yang terbentuk secara resmi.
“Harapan kedepannya paguyuban ini menjadi wadah silaturahmi, dan akan mempererat hubungan kekeluargaan. Pohuwato itu adalah daerah yang relatif berjauhan, maka manfaat organisasi paguyuban adalah untuk mendekatkan keluarga dan aggota paguyuban itu sendiri,” jelas Syarif.
Kedepannya, Syarif berharap agar organisasi ini dapat memberikan kontribusi kepada pemerintahan agar dapat menjadi mitra kerja yang baik sepanjang berjalannya pemerintahan saat ini.
“Cara paling mudah untuk berkontribusi itu adalah dengan membangun sinergitas. Peran-peran organisasi seperti ini sangatlah penting untuk bisa memberikan support yang baik dan konstruktif terhadap daerah,” ujarnya.
Diakhir acara, Syarif Mbuinga dan juga sejumlah tokoh Pohuwato lainnya diberi bungkusan yang berisikan makanan untuk dibawa pulang. Ini merupakan adat khusus masyarakat Jaton yang diberi nama adat Kenduren. (rik)