WARTANESIA – Pani Gold Project (PGP) terus menjalankan komitmen dalam hal pemberdayaan masyarakat penambang Pohuwato sesuai dengan good mining practices dan program pemberdayaan masyarakat (PPM) perusahaan tambang yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB).
Hal tersebut diungkapkan langsung Presiden Direktur PT.PETS, Boyke Abidin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III, di ruang Sidang DPRD Pohuwato, Kamis (9/6/2022).
“Komitmen ini dibuktikan dengan penyerapan putera daerah sebagai tenaga kerja atau karyawan yang jumlahnya terus meningkat. Hingga akhir Mei 2022, rekrutmen tenaga kerja tercatat sebanyak 492 orang, dimana 311 diantaranya merupakan putera daerah,” ungkap Boyke Abidin.
Boyke Abidin mengemukakan, PGP saat ini terus berkonstribusi mendukung kearifan lokal yang ada melalui beragam kegiatan masyarakat. Mulai dari olahraga, keagamaan, adat, dan budaya.
“Sampai dengan akhir Mei 2022, PGP telah mengucurkan total Rp.1,29 miliar untuk kegiatan PPM. Program ini akan terus bergulir dan berkembang menyasar kebutuhan primer masyarakat, terutama daerah sekitar tapak tambang,” terangnya.
Selain itu, kata Boyke, PGP juga akan mengutamakan pendekatan humanis dalam memindahkan para penambang tradisional yang beroperasi dari area Kontrak Karya PT.Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan Izin Usaha Pertambangan (IUP), serta PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS).
Saat ini, PGP sedang menyusun langkah apa saja yang akan ditempuh sebagai pilihan terbaik para penambang tradisional tersebut.
Kata Boyke, kebijakan yang humanis ini kita lakukan karena perusahaan ingin hadir sebagai tetangga yang baik bagi masyarakat sekitar (Area penambang lokal) tanpa harus meninggalkan kearifan lokal.
Boyke menekankan bahwa perusahaan tidak hanya memindahkan para penambang lokal begitu saja, tetapi juga menawarkan alternatif mata pencaharian untuk mereka. PGP tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan, semuanya harus dilakukan dengan cermat karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Gunung Pani milik kita semua, sehingga kan segera kita lakukan konstruksi dan kemudian diproduksi, dengan harapan emas pertama akan diproduksi awal semester 1 tahun 2025. Kami pun akan relokasi penambang rakyat secara humanis agar terpenuhi semua aspirasinya,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pohuwato, Iskandar Datau mengatakan bahwa Pemerintah Daerah mendukung investasi ini. Dan berharap investasi ini akan bermanfaat ke masyarakat. (lan)