Kedekatan emosional antara individu satu dan lainnya, akan sangat mendukung trust dan berbuah loyalitas. Tidak sedikit, kepercayaan yang diberikan jika dimanfaatkan dengan baik, maka akan berbuah kesuksesan.
Namun bagaimana, jika loyalitas disalahgunakan ke hal yang tidak baik. Misalnya nih, saking loyalnya seorang anak buah dengan majikan, membuat sang majikan akhirnya menaruh hati karena terlalu sering bersamaan di banyak moment.
Tak ayal, perasaan itulah yang kemudian berujung cinta lokasi (Cinlok) hingga terbawa perasaan atau dalam istilah milenial disebut Baper.
Jika dunia perfileman hanya menggambarkan cerita dan narasi, di Gorontalo hal ini justru jadi nyata kayak di pilem-pilem layar kaca.
Ke mana-mana, sang majikan yang dikenal sebagai pesohor negeri, selalu bersamaan dengan pria manisnya. Hingga di satu moment, kedekatan keduanya pun dicurigai publik.
Ini diawali dari beredarnya rekaman audio berisi percakapan antara kedua makhluk ciptaan Tuhan yang sedang disapu asmara itu, yang diduga sedang marah-marahan. Sama seperti hubungan percintaan pada umumnya, setiap hubungan pasti menemui masa ngambek-ngambekan, bentak-bentakan, hingga bisa berakibat jambak-jambakan.
Pernah, di satu waktu pasca beredarnya rekaman, sang wanita mengatakan bahwa, gambaran kedekatan hingga adanya hubungan dirinya dan pria manisnya itu seolah tidaklah benar.
Namun sayang, rekaman itu terlanjur diketahui publik. Tak sedikit yang terangsang untuk mencari tahu, ada hubungan apa antara ‘Nyonya’ dan sang bawahannya itu?
Sebab, jika didengar secara seksama meski dalam tempo (isi rekaman) yang sesingkat itu (1 menit 15 detik), pantaskah seorang bawahan mengeluarkan nada tinggi kepada bosnya yang tidak lain adalah pesohor yang disegani rakyatnya?
Mungkinkah ini yang dinamakan ‘Kalau Cinta Sudah Melekat, Asam Jawa Rasa Coklat’? (Redaksi)
Bersambung >>