Pasar Sipayo, Bau Busuk Menyengat hingga Sampah yang Tak Terurus, Pemda Abai?

WARTANESIA – Warga sekitar Pasar Sore, Desa Sipayo, Kecamatan Paguat, mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari lokasi lapak ikan di pasar tersebut. Menurut mereka, bau tidak sedap ini muncul akibat saluran air yang tidak terawat dan tumpukan sampah yang tidak pernah diangkut oleh pemerintah.

Kepada wartanesia.id, warga menyebut bahwa, meskipun mereka rutin membayar biaya retribusi pasar setiap hari sebesar Rp 3.000, masalah kebersihan tidak kunjung mendapat perhatian. Saluran air yang mampet tidak pernah diperbaiki, dan bau tak sedap serta genangan air mengganggu aktivitas jual beli di pasar tersebut.

“Kami diminta biaya retribusi setiap hari 3 ribu rupiah, tapi kebersihan tidak diperhatikan. Saluran mampet tidak diperbaiki, baunya naudzubillah, genangan air mengganggu aktifitas jual beli,” ungkap salah satu sumber kepada Wartanesia pada Sabtu (22/3/2025).

Selain masalah saluran air, warga juga mengeluhkan pengangkutan sampah yang tidak teratur. Mereka menyebutkan bahwa pemerintah melalui Dinas Perindagkop hanya mengangkut sampah pasar dua kali dalam sebulan.

“Sampah pun demikian, diangkut paling 2 kali dalam sebulan, tapi sampah pasar tiap hari masuk. Sudah beberapa hari seperti ini, dan petugas bea sudah 4 hari tidak mengambil bea di lapak ikan, karena penjual ikan protes dengan kondisi saluran seperti itu,” tambahnya.


Wartanesia.id telah berusaha mengonfirmasi persoalan ini kepada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Pohuwato, Ibrahim Kiraman, melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan yang diterima.

Warga berharap agar pemerintah segera menangani masalah kebersihan pasar dan memperbaiki saluran air agar aktivitas pasar dapat berjalan lancar tanpa gangguan bau atau genangan air yang menghambat. (Lan)