WARTANESIA – Perayaan Tumbilotohe atau malam pasang lampu di Kabupaten Pohuwato dipastikan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Pemkesra), Arman Mohamad.
Kepada wartanesia.id pada Jumat (7/3/2025), Arman menyampaikan bahwa pada pelaksanaan Tumbilotohe tahun ini, tidak akan ada lomba seperti biasanya.
“Untuk tahun ini tidak ada lomba, kami pemerintah tidak mengadakan lomba. Kami mendorong partisipasi aktif masyarakat, organisasi pemuda, untuk menyemarakan Tumbilotohe di tempat masing-masing, dengan tetap memperhatikan dan mengedepankan nilai-nilai unsur Tumbilotohe secara adat istiadat Gorontalo,” ujar Arman.
Arman berharap, dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, pelaksanaan Tumbilotohe tahun ini tetap akan berlangsung meriah dan penuh semangat, meski tanpa adanya lomba.
Mengenal Tumbilotohe
Tumbilotohe adalah tradisi adat masyarakat Gorontalo yang dilakukan pada malam ke-27 Ramadan atau menjelang Idul Fitri. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16 atau tepatnya pada tahun 1525, dan disebut juga sebagai malam pasang lampu.
Dahulu kala, Tumbilotohe merupakan simbol bulan suci Ramadhan. Menggunakan lentera dengan bahan bakar getah damar, sebagai fungsi penerang jalan bagi masyarkat menuju surau, mushala dan masjid, untuk melaksanakan ibadah. Selain itu, Tumbilotohe juga dijadikan ajang silaturahmi masyarakat Gorontalo kala itu. (Lan)