Puluhan Rumah di Bulili Tergenang Air,  Warga Minta Pemprov Turun Tangan : Jangan Cuma Datang Foto-foto

WARTANESIA – Sebanyak 25 rumah di kawasan Perumahan Nelayan di Dusun Tanjung, Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Pohuwato, tergenang air pada Jumat (6/12/2024). Akibatnya, 25 KK (Kepala Keluarga) terdampak.

Berdasarkan pantaun wartanesia.id pada Sabtu (7/12/2024), tidak hanya pemukiman warga saja, namun terdapat 1 sekolah dasar juga ikut tergenang. Hingga kini, Pemerintah Desa Bulili, dibantu BPBD Pohuwato, berupaya mengeluarkan air dari pemukiman warga menggunakan mesin pompa.

banner 468x60

“Alhamdulillah sudah mulai surut. Ada Lima rumah yang terdampak cukup parah, itu airnya masuk sampai ke dalam rumah. Sementara 20 rumah lainnya itu di halaman,” ungkap Kepala Desa Bulili, Muhtar Lopuo.

Menurut Muhtar, genangan air di kawasan tersebut sudah menjadi hal biasa manakala musim hujan disertai air pasang dari laut. Kondisi ini selalu terjadi saat musim hujan dan air pasang. Air yang menggenangi pemukiman warga disebabkan oleh meluapnya air Sungai Marisa akibat hujan, ditambah lagi air rob dari laut yang tak jauh dari lokasi tersebut.

“Ada dua titik tanggul yang sudah jebol. Airnya masuk dari situ. Kalau musim hujan atau air pasang, air masuk sampai ke pemukiman warga,” jelas Muhtar.

Sejauh ini kata dia, belum ada upaya dari Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk melakukan perbaikan tanggul. Meski kata dia, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) sudah berulang kali datang ke lokasi.

“Sampai sekarang belum ada penanganan. Tanggul ini kewenangannya Pemprov. Waktu itu sudah turun tinjau lokasi tanggul jebol, tapi belum ada perubahan,” tuturnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu warga setempat, Iyon Ayula (38). Menurutnya, pemerintah datang hanya melakukan pengambilan gambar, namun hingga kini belum ada tindakan yang dilakukan.

“Dorang  bilang dari provinsi. Itu datang cuma bafoto-foto itu tanggul jebol, setelah itu pulang. Sudah berapa kali begitu. Ini tanggul rusak sudah sekitar 4 tahun. Belum ada perbaikan,” kata Iyon.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah makanan cepat saji kalau ada pak, sebab kami tidak bisa memasak. Kami juga kalau bisa meminta pemerintah agar tanggul itu segera diperbaiki,” pintanya. (Fan)

banner 468x60