WARTANESIA – Pemangku Adat Gorontalo yang bertugas di Kabupaten Pohuwato (Baate Lo Hulontalo Loo Loopo To Pohuwato), Asmad N. Tuna, buka suara terkait dugaan penyalahgunaan pakaian adat yang viral di Powuato belum lama ini.
Menurutnya, meski telah membuat pernyataan melalui video permintaan maaf, kedua pengunggah konten pernikahan mengenakan baju Adat Gorontalo harus diproses lebih lebih lanjut. Asmad menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh keduanya telah mencederai nilai syariah dan adat Gorontalo.
“Harus dijalankan prosesnya, jangan dengan adanya permohonan maaf nantinya terus dibiarkan begitu, karna secara hukum adat itu harus diproses dan juga hal itu berkaitan dengan syariat dan adat,” tegasnya, saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Senin (28/10/2024).
Rencananya kata Asmad, persoalan tersebut akan ditindaklanjuti dengan serius bersama pihak terkait seperti MUI dan Tokoh Adat Gorontalo di Pohuwato.
“Saya nanti di Pohuwato akan membuat pertemuan bersama MUI dan tokoh adat yang lain untuk membahas secara serius persoalan ini,” tambah Asmad.
Sebelumnya, sebuah postingan facebook memperlihatkan 2 orang sedang melakukan ijab kabul menjadi viral di media sosial. Anehnya, jika pernikahan dilakukan antar lawan jenis, namun kali ini justru diduga sesama jenis alias perempuan dengan perempuan. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Pohuwato.
Foto-foto pernikahan mengenakan pakaian adat Gorontalo ini pertama kali diunggah akun Putri Nena. Meski tak lagi dapat dilihat publik, salah satu foto memperlihatkan proses ijab kabul keduanya.
Usai viral dan mendapatkan kecaman publik, keduanya membuat video permintaan maaf.
Tidak hanya mengakui bahwa mereka merupakan sesama jenis alias perempuan dengan perempuan, keduanya juga mengakui bahwa hal tersebut merupakan bentuk kesalahan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Dela Kasim alias Dela, saya Elsa Mohamad alias Ical. Kami di sini ingin mengklarifikasi atas postimgan kami yang menggunakan baju Adat Gorontalo, yang memperlihatkan sepasang suami istri, padahal kami hanya sepasang perempuan dan perempuan.
Dan kami melakukan pemotretan tersebut, hanya sekedar berfoto saja, tidak bermaksud lain.
Dan kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo, dan pihak-pihak yang terkait, atas perilaku kami yang tidak baik, dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan kami tersebut. Sekian terima kasih,” ucap Elsa alias Ical. (Fan)