WARTANESIA – Untuk pertama kalinya di Bandara Panua Pohuwato, tragedi kecelekaan pesawat terbang terjadi pada Minggu (20/10/2024) sekitar pukul 07.35 Wita. Kecelakaan ini mengakibatkan Pilot, Kopilot, Enginer dan 1 penumpang meninggal dunia.
Adapun identitas keempatnya yakni, Pilot Kapten M. SeafuRubi, Kopilot M. Artut F.G, Enginer Budi Janto, serta penumpang bermama Sri Mayke Male.
Rencananya, Dua jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, Satu ke Balikpapan, pada Senin (21/10/2024). Sementara korban penumpang akan dikebumikan di Kota Gorontalo.
“Ada Tiga orang ini, mulai dari pilot, kopilot dan tekhnisinya, semua berasal dari Jawa. Dua ke Jakarta, yang Satu ke Balikpapan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, Minggu (20/10/2024).
Keempat jenazah kini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo, untuk dilakukan identifikasi, setelah sebelumnya dilakukan identifikasi awal di Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Panua Pohuwato.
Untuk diketahui, sebuah pesawat perintis milik PT. SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6), mengalami kecelakaan di Bandara Panua, Pohuwato. Pesawat tersebut sedang melayani rute dari Bandara Djalaluddin Gorontalo, menuju Bandara Panua di Kabupaten Pohuwato.
Berdasarkan keterangan Kepala bagian humas, Direktorat Jendral Perhubungan Udara, pesawat PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA, dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA dalam kondisi cuaca berawan.
Pesawat melakukan prosedur pendaratan melalui runway 27 dan melakukan go arround dengan belokan ke kiri pada menit ke 07.35 wita. Pada saat itulah, pesawat jatuh di daerah tambak/empang yang jaraknya kurang lebih 300 meter sisi selatan runway.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ungkap Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa. (Fan)