WARTANESIA – Pabrik pengolahan jagung PT Agro Ceres Indonesia di Kecamatan Paguat, Kabupaten Poihuwato, membantah adanya pemberitaan terkait terbakarnya 100 ton jagung pada Sabtu (21/9/2024) kemarin.
Pihak perusahaan melalui bagian finance, Asni Ahaji mengatakan bahwa, informasi terbakarnya 100 ton jagung di PT Agro Ceres Indonesia tidaklah benar.
“Kami luruskan, kemarin siang sekitar jam 11 siang memang ada keluar asap dari menara, tapi itu bukan berasal dari mesin atau dari jagung yang terbakar, itu dari abu jagung yang terkena suhu panas, lalu mengeluarkan asap. Alhamdulillah pihak kami bisa mengendalikan itu, aktivitas normal seperti biasa,” ungkap Asni.
Asni menambahkan, dipanggilnya unit Pemadam Kebakaran (Damkar) dari Dinas Satpol PP ke lokasi, guna melakukan pencegahan, bukan untuk melakukan pemadaman.
“Sampai sore itu, karena kami mencegah agar tidak terjadi apa-apa, kami panggil Damkar jam 17.30 wita. Kami panggil pemadam kebakaran itu bukan untuk memadamkan api. Itu kami cuma butuh selang pajang dan baju. kan lihat senidiri di video itu tidak ada api. sampai sore pun tidak ada kobaran api.” bebernya.
“Karena ini kan hari MInggu, nanti kita lihat besok bagaiaman, nanti kita minta klarifikasi dari Pak Bayu (Kabid Perda dan Trantibum Satpol PP Pohuwato) libur, jadi nanti akan kita kroscek ke Damkar,” kata Asni.
Sementara itu, Dinas Satpol PP, melalui Kabid Perda dan Trantibum, Bayu E. Kaluku ketika dikonfirmasi bahwa, data 100 ton yang disampaikannya berdasarkan informasi dari pegawai perusahaan.
“Jadi 100 ton yang terbakar itu yang menyampaikan adalah pegawai-pegawai yang ada di situ. Kurang lebih 100 ton itu sudah tidak dapat digunakan lagi,” kata Bayu. (Lan)