WARTANESIA – Program Berbagi Gizi gratis pemerintahan Persiden terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus menjadi perbincangan hangat.
Diketahui, program yang sebelumnya bernama makan siang gratis itu, diubah menjadi makan bergizi gratis terdapat hal unik dikarenakan penggunaan susu ikan dan bukan susu sapi.
Berdasarkan informasi beredar media sosial, saat ini PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ID food, bagai penyedia sedang mengkaji penggunaan susu ikan sebagai alternatif susu sapi dalam program berbagi gizi gratis itu.
Dengan pembuatan melalui proses ekstraksi protein dari daging ikan, bukan dari hewan mamalia seperti susu pada umumnya.
Selanjutnya, susu ikan dikembangkan sebagai alternatif susu berbasis hewan darat, menawarkan sumber nutrisi tinggi, terutama protein, tanpa bergantung pada susu sapi.
Penggunaannya juga, telah dikonsumsi di negara jepang dan Korea sebagai bagian dari diet sehari-hari yang kaya akan protein. Bahkan di Afrika dan India pun, susu ikan diterima sebagai solusi ketahanan pangan di tengah keterbatasan sumber protein lainnya.
Direktur Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo menjalaskan, bahwa di Indramayu terdapat salah satu pabrik susu ikan tersebut.
“Saat ini terdapat satu pabrik susu ikan di Indramayu,” ungkapnyaSelasa (17/9/2024)
Lebih jauh, budi menambahkan, pemerintah sedang membangun pabrik percontohan di Pekalongan yang akan rampung November 2024 dengan kapasitas 50 ton per-bulan.
“Target produksi nasional adalah 100 ton per-bulan, dengan harga per-gelas sekitar Rp5.000, lebih murah Rp1.400 dibandingkan susu sapi segar,” tutupnya. (Fan)
