WARTANESIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato menghimbau warga agar mewaspada cuaca ekstrem berupa angin kencang di musim penghujan.
Himbauan ini disampaikan Pemerintah melalui Kepala BPBD Pohuwato, Abdul Muthalib Dunggio. Kata dia, sebagaimana penyampaian BMKG beberapa waktu yg lalu bahwa, musim penghujan yang diikuti oleh fenomena La Nina yang diprediksi akan berlangsung sampai bulan September 2024.
“Maka kami menghimbau untuk masyarakat baik yang berada di pusat perkotaan/ibukota kecamatan khusus di wilayah-wilayah pedesaan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terutama potensi bencana alam khususnya banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, pohon tumbang atau pohon berpotensi akan tumbang,” ujarnya.
Kata Abdul Muthalib Dunggio atau yang akrab disapa Tuten Dunggio juga menjelaskan, hal itu terlihat sejak Senin (22/7/2024) hujan lebat mengguyur Kabupaten Pohuwato selama sehari. Dia meminta masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat juga diharapkan agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran irigasi dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan air meluap ke permukaan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Tuten juga mengaku, ancaman bencana selama musim penghujan yakni angin kencang. Dalam menghadapi angin kencang diharapkan masyarakat agar mewaspadai aliran listrik di rumah dan di tempat-tempat umum, masyarakat tidak dianjurkan berada di pohon besar yang berpotensi roboh.
“Tetap di dalam rumah sambil memantau keadaan cuaca, serta masyarakat diminta untuk memangkas pohon yang sudah terlalu lebat dan berdekatan dengan rumah penduduk. Adapun tanda-tanda akan adanya angin kencang, seperti diawali dengan hujan lebat yang turun tiba-tiba disertai dengan petir,” terangnya.
Dalam mengadapi musim penghujan tersebut petugas TRC BPBD yg saat ini memang terbatas, baik dalam aspek peralatan dan operasional pendukung lapangan seperti mobil rescue. Alan tetapi Tuten mengaku akan tetap terus siaga dalam menghadapi bencana alam dengan melakukan monitoring dengan memanfaatkan satgas dan Tim Tagana serta unsur-unsur terkait lainnya.
“Seperti Basarnas, Tni-Polri untuk sama-sama turun memantau serta turun kelapangan untuk memastikan kondisi lingkungan dan masyarakat tetap aman dari ancaman bencana secara masif, karena kondisi musim penghujan serta ancaman banjir saat ini merata di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo,” tutupnya. (Dnd)