WARTANESIA – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pohuwato, Ibrahim Kiraman, melakukan monitoring terhadap peredaran gas di sejumlah pangkalan.
Monitoring tersebut bermaksud mendalami adanya temuan pelanggaran penjualan gas elpiji 3 kilogram diatas harga eceran tertinggi (HET).
“Jadi saya tadi bersama tim monitoring pangkalan gas elpiji. Beberapa pangkalan yang kami monitor tadi tidak ada penjualan di atas 40 ribu atau 30 ribu,” ungkap Ibrahim Kiraman, Senin (22/01/2022).
Ibrahim kemudian mengungkapkan jika seluruh pangkalan yang ia dan tim datangi telah mengikuti aturan penjualan. Dimana dalam peredarannya, gas elpiji 3 kilogram dihargai Rp 20ribu.
“Jadi semua pangkalan itu menjual gas 3 kg sesuai harga eceran tertinggi 20 Ribu,” kata Ibrahim seraya menambahkan.
Kepada masyarakat, Ibrahim berpesan agar tak perlu risau sebab selain harga yang stabil, keberadaan gas elpiji 3 kilogrman di Pohuwato masih mudah didapatkan.
“Tidak ada kelangkaan, distribusi lancar dan harga sama. Hari ini ada 3 agen yang mendistribusikan 5000 tabung gas elpiji 3 kilogram ke pangkalan”, tandasnya.
Sebelumnya, warga Pohuwato mengeluhkan mahalnya harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang mencapai Rp 40ribu per tabung.
Hal itu diungkapkan salah satu warga, Rahmat mengatakan bahwa, selain mahal, gas elpiji ukuran 3 kilogram pun sulit didapat.
“Mahal sekali pak. Sudah begitu susah lagi didapat. Tadi saya dapat di kompleks terminal marisa itu haganya 40 ribu rupiah,” ungkap Rahmat, Rabu (17/1/2023). (rik)