WARTANESIA – Rumor adanya dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang guru dan seorang siswi di salah satu SMK di Pohuwato, dibantah oleh pihak sekolah dan keluarga korban.
Hal itu disampaikan oleh Kepala sekolah SMK tersebut, Kamal A. Saleh yang mengatakan tidak ada pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru dan informasi yang beredar itu tidak benar adanya.
“Alhamdulillah, tidak ada pelecehan, meraba-raba, seperti berita yang beredar itu. Sebenarnya yang terjadi itu tangan pelaku hanya sampai di pergelangan kaki siswi, kemudian siswi itu terbangun,” tegas Kamal.
Selanjutnya Kamal mengungkapkan saat ini kedua pihak sudah diundang dan dimintai penjelasan terkait informasi yang beredar tersebut.
Dalam mediasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, Kamal mengatakan jika kedua belah pihak telah membuat surat pernyataan untuk tidak melanjutkan kasus tersebut.
“Kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melanjutkan kasus itu,” tutup Kamal.
Diketahui, peristiwa tersebut terungkap pertama kali saat orang tua siswa datang ke sekolah dan mempertanyakan kegiatan kemah yang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Kejadian tersebut hanya terjadi pada Agustus 2023 silam. Di mana sekolah melaksanakan satu kegiatan outdoor yang melibatkan siswa-siswi SMK kelas X, XI, jurusan NKPI. Dengan catatan, kegiatan tersebut juga di dampingi oleh para guru beserta istrinya.
Pada kegiatan tersebut, Mereka membuat tenda di pesisir Pantai Pohon Cinta, Kecamatan Marisa, Pohuwato. Setelah waktu istrahat tiba pada malam hari, siswa dan siswi mulai diistirahatkan oleh guru-guru karena ada agenda pada keesokan harinya.
Mereka di arahkan untuk tidur di satu tenda dengan dengan cara di batasi oleh tas yang terbentang dan mereka yang sedang tidur diawasi empat siswa melaksanakan tugas piket malam.
Sekitar pukul 01.30 Wita, seorang guru berinisial AE yang awalnya ikut berjaga dan duduk di depan pintu tenda, juga beristirahat bertepatan dekat dengan seorang siswi. Posisinya pun kepala AE berada di bawah kaki seorang siswi.
Karena sudah tertidur lelap, tanpa sadar tangan AE menyentuh pergelangan kaki sang siswi. Sontak Siswi tersebut pun kaget dan terbangun, lalu mencari tempat lain di dekat temannya tanpa membangunkan sang guru yang sedang tidur.
“Waktu itu posisi saya memang sedikit capek, makanya saya beristirahat di pintu tenda yang kosong, karena saya rasa mengantuk langsung tidur. Posisi tidur saya tidak menghadap siswi itu, tetapi kepala saya balik ke arah kaki siswi,” ujar AE yang diwawancarai awak media, Sabtu (13/01/2024).
AE juga menerangkan, dirinya tak menyentuh bagian tubuh lainnya kecuali pergelangan kakinya saja, sehingga dia yang terbangun dan langsung pindah mencari tempat lain. Bahkan, kata AE, setelah kejadian itu sang siswi biasa saja saat berada di sekolah.
“Kalau memang saya melakukan hal yang memalukan itu, mungkin sudah pasti ribut setelah kegiatan itu,” tegas AE yang juga sudah berkeluarga dan punya satu anak itu.
Disisi lain, siswi yang bersangkutan ketika dihubungi juga mengaku informasi pelecehan yang ia alami tersebut tidak benar adanya.
“Tidak ada saya dilecehkan,” ujar sang siswi. (rik)