WARTANESIA – Hampir 2 bulan lamanya, kejelasan hilangnya sepeda motor milik Rahmad Pakaya di lingkungan Polres Pohuwato, belum juga menemui titik terang.
Sepeda motor Honda CRF dengan Nomor Polisi DM 2623 DJ yang diamankan Polisi saat kericuhan pada Kamis (21/9/2023) lalu itu, hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Didampingi kuasa hukumnya, Ajin Niode, warga Desa Teratai, Kecamatan Marisa itu pun mendatangi Polres Pohuwato pada Senin (13/11/2023).
Selaku kuasa hokum, Ajin Niode, menyampaikan ihwal kedatangan klienya di Mapolres Pohuwato.
“Intinya kami meminta pertanggungjawaban dan keseriusan. Karena pada dasarnya unit (motor) klien kami diamankan, tidak masuk dalam kendaraan massa aksi. Lalu hilang. Sudah 2 bulan ini klien kami seolah-olah digantung, belum juga mendapat kepastian karena sebelumnya dari pihak Polres menyatakan siap untuk ganti rugi,” ungkap Ajin.
Ajin pun menyampaikan bahwa, pihaknya mengantongi bukti rekaman CCTV saat kejadian, di mana kendaraan kliennya itu dibawa oleh salah satu Anggota Polisi Polda Gorontalo.
“Nah pasca kejadian sudah koordinasi dan meminta CCTV dan diakui oknum anggota Polri itu yang mengamankan. Kita punya bukti rekamannya,” jelasnya.
Dia pun mengakui bahwa, sejauh ini tidak ada itikad baik dari oknum anggota Polisi dalam rekaman video CCTV, maupun pihak Polres Pohuwato.
“Katanya ada ganti rugi, tapi sampai sekarang tidak ada. Tentu kalau tidak ada titik terang, kami akan menempuh jalur hukum kaitan dengan pertanggungjawabkan mereka baik oknum maupun institusi Polri,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Iptu Faisal Ariyoga Anastasius Harianja, mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pencarian dan penyelidikan terkait hilangnya kendaraan motor warga yang diamankan saat demo.
“Masih dicari, masih di penyelidikan sama anggota. Sampai hilang, itu masih dalam penyelidikan, belum bisa saya simpulkan,” ungkap Iptu Faisal.
Soal pertanggungjawaban Polres Pohuwato, kata dia, Polres bertanggungjawab penuh untuk melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan kendaraan bermotor tersebut.
“Kita mencari, menyelidiki motor itu. Untuk pertanggungjawaban kami, kami menyelidiki keberadaan motor itu, dimana sekarang, itu bentu pertanggungjawaban kami. Seperti itu. Soal hilangnya dimana motor itu, di Polres apa dimana kan kita belum ada menyimpulkan itu hilang di Polres lah.”
“Jadi informasi itu juga kami perlu luruskan juga. Bahwa itu yang kami selidiki, kami cek dari bukti sekitar TKP, CCTV, Orang-orang kan. kita cari sampai sekarang,” jelasnya.
Soal CCTV Polres Pohuwato dalam keadaan mati saat insiden demo, Iptu Faisal menegaskan, kondisi CCTV yang mati memang sudah terjadi beberapa hari sebelum kejadian.
“Kalau yang di Polres (CCTV Mati, red), iya bang, tetapi bukan mati saat itu juga bang , tetapi sudah beberapa hari mati juga CCTV yang di Polres itu. Memang sudah beberapa hari mati,” tutup Kasat Reskrim Polres Pohuwato itu. (Lan)